Menkes Budi Ajak Perkuat Sistem Kesehatan Global dalam Presidensi G20

Penguatan sistem kesehatan global dalam ajang Presidensi G20 Indonesia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Feb 2022, 07:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menghadiri acara Pemberian Penghargaan bagi Tenaga Kesehatan dan Sumber Daya Manusia Penunjang Tingkat Nasional 2021 pada 11 November 2021 di Jakarta. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengajak seluruh negara di dunia memperkuat sistem kesehatan global. Fokus ini menjadi salah satu poin yang disuarakan Indonesia dalam helat Presidensi G20 2022 di bidang kesehatan.

Penguatan sistem kesehatan global ini melihat pembelajaran dari pandemi COVID-19. Bahwa antar negara di dunia saling membutuhkan kerja sama, kolaborasi, dan semangat solidaritas demi memerangi pandemi COVID-19.

"Saat ini, pandemi COVID-19 telah menjadi tantangan paling menonjol yang dialami komunitas global dan sudah memasuki tahun ketiga. Kita telah kehilangan sekitar 5,7 juta nyawa dan 400 juta orang jatuh sakit. Kita harus mengatasi pandemi COVID-19 bersama," kata Budi Gunadi saat acara T20 Inception Conference: Realizing Inclusive Recovery from the COVID-19 Pandemic, Rabu (9/2/2022) malam.

Upaya memperkuat sistem kesehatan global, terutama perihal peningkatan kapasitas manufaktur untuk terapeutik dan diagnostik. Tak lupa, penyediaan alat-alat pelindung diri, semisal masker, sarung tangan hingga Alat Pelindung Diri (APD) yang dipergunakan tenaga kesehatan.

"Berpikir tentang sistem kesehatan global, kita perlu memperluas kapasitas manufaktur kesehatan global yang setara, seperti terapeutik, diagnostik, dan peralatan pelindung pribadi," lanjut Budi Gunadi.

"Mari, bersama-sama kita mewujudkan sistem kesehatan global yang lebih baik. Penanggulangan penting untuk memperkuat sistem kesehatan global saat COVID-19 mengeksploitasi kelemahan kita."


Solidaritas Wujudkan Sistem Kesehatan Global

Seorang anak menyentuh poster kampanye vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 5 - 11 tahun, di pusat vaksinasi di Roma, Rabu (16/12/2201). Italia mulai memvaksinasi anak-anak berusia 5-11 tahun saat pemerintah bersiap menghadapi penyebaran omicron selama musim liburan. (Cecilia Fabiano/LaPresse via AP)

Di tengah adanya pandemi COVID-19, Budi Gunadi Sadikin menekankan, persatuan komunitas global untuk membangun kapasitas sistem kesehatan global yang lebih baik. Lingkup kerja sama pun tidak terbatas pada kesehatan, melainkan komitmen dari sisi politik, keuangan, dan sosial.

"Kita harus bersatu sebagai komunitas global untuk kerja sama melampaui perbedaan, membangun kapasitas dan sistem kesehatan global. Kita akan membutuhkan komitmen politik, keuangan, dan sosial yang berkelanjutan selama bertahun-tahun," terangnya.

Diharapkan pula negara-negara dunia belajar dari hantaman pandemi COVID-19. Sistem kesehatan global dapat menjadi warisan bagi generasi masa depan.

"Kami percaya, ini adalah tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa dunia belajar dari pandemi COVID-19. Atas solidaritas bersama untuk memastikan di masa depan, sistem kesehatan global yang lebih baik akan menjadi warisan kita," pungkas Menkes Budi.

"Itu melindungi anak-anak kita dan anak-anak dari anak-anak kita. Mari, kita berpedoman pada solidaritas keadilan, transparansi, inklusivitas, dan kesetaraan sehingga membuat komitmen ini menjadi kenyataan."


Infografis 4 Upaya Wujudkan Target Indonesia dari Pandemi Covid-19 ke Endemi

Infografis 4 Upaya Wujudkan Target Indonesia dari Pandemi Covid-19 ke Endemi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya