Anak Usaha BRMS Raih Cadangan Emas Tambahan di Palu

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berharap pabrik kedua ini dapat mulai berproduksi penuh kuartal ke-3 pada 2022.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2022, 05:30 WIB
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan tambang, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS atau perseroan) menyampaikan anak usahanya yang dimiliki  96,97 persen oleh BRMS, yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM), telah meraih hasil positif dari aktivitas  pemborannya di proyek tambang emas di Poboya, Palu, Sulawesi .

Hal tersebut disampaikan manajemen Bumi Resources Minerals melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar Modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 9 Februari 2022. Citra Palu Minerals berhasil menemukan tambahan cadangan bijih emas sebesar 4,6 juta ton dengan kadar 1,19 g/t Au (gram of ton gold/gram per ton emas) dari lokasi penambangan terbuka di River Reef dan Hill Reef yang merupakan bagian dari Blok Poboya (Blok-1).

Dengan demikian total cadangan yang dimiliki perseroan di lokasi Blok Poboya bertambah menjadi 8,52 juta ton dengan rata-rata Kadar   3,13 g/t Au. Sementara total sumberdaya (resources) di Blok Poboya tercatat sebesar 17,86 juta ton dengan Kadar rata-rata berkisar 2,55 g/t Au.

Saat ini, anak Usaha BRMS tersebut dalam pembangunan pabrik pengolahan bijih emas yang kedua dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari.

Hampir seluruh perlengkapan utama dari pabrik  diharapkan akan tiba di Palu sesuai jadwal PADA Februari dan Maret 2022. Perlengkapan utama dari pabrik tersebut mencakup SAG MILL, BALL MILL, CRUSHER, CYCLONE, ELUTION, dan ELECTROWINNING di fabrikasi di luar negeri (Australia, Afrika Selatan, dan Cina). Sementara perlengkapan seperti tangki CARBON IN LEACH dan  THICKENER di buat di Indonesia.

Seluruh perlengkapan tersebut akan diinstalasi lebih lanjut untuk menjadi pabrik yang siap beroperasi dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di Poboya, Palu.

Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk, Suseno Kramadibrata mengatakan, pihaknya berharap pabrik kedua ini dapat mulai berproduksi penuh kuartal ke-3 pada 2022. Hal ini akan berdampak positif terhadap kinerja produksi emas, penjualan, dan laba bersih di BRMS.

"Penambahan cadangan emas di Blok Poboya juga akan menambah usia produktif tambang yang mana akan menambah nilai bagi para pemegang saham BRMS," kata Suseno.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham BRMS

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada perdagangan Rabu, 9 Februari 2022, saham BRMS ditutup di Rp 139 per saham naik Rp 2 dibandingkan penutupan perdagangan kemarin, Selasa, 8 Februari 2022 yaitu sebesar Rp 137 per saham.

Saham BRMS dibuka turun tipis satu poin ke Rp 136 per saham. Saham BRMS berada di level tertinggi Rp 142 dan terendah Rp 136 per saham.

Total frekuensi perdagangan 6.296 kali dengan volume perdagangan 4.958.753. Nilai transaksi Rp 69,2 miliar. Kapitalisasi saham BRMS tercatat sebesar Rp 141,78 miliar.

 

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya