Hari Pers Nasional 2022, Khofifah: Medsos Bikin Kerja Wartawan Makin Repot

Khofifah mengatakan, keterbatasan ruang dalam platform media sosial kadang membuat informasi tidak bisa disampaikan secara utuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2022, 10:00 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya Pada peringatan Hari Pers Nasional 2022, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa insan pers Indonesia bisa memberi informasi yang berkualitas dengan meningkatkan kualitas pemberitaan, khususnya di era disrupsi informasi seperti saat ini.

"Pers Indonesia Insyaallah mampu mendorong peningkatan literasi masyarakat mengenai media karena sebagian besar masyarakat lebih banyak membaca berita dari media sosial daripada media massa sebagai sumber utamanya," katanya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (9/2/2022), dilansir dari Antara.

Menurut Khofifah, kebanyakan masyarakat di Indonesia belum bisa memilah informasi yang baik dan sering terjebak pada informasi bohong atau hoaks.

"Masyarakat kita ada yang belum tahu dan belum bisa memilah, mana informasi yang valid, mana informasi yang sesungguhnya," katanya.

Selain itu, Khofifah mengatakan, keterbatasan ruang dalam platform media sosial kadang membuat informasi tidak bisa disampaikan secara utuh.

"Belum lagi ditambah budaya membaca masyarakat kita yang masih relatif kurang," katanya.

Kondisi yang demikian, menurut dia, membuat hoaks dan informasi yang tidak utuh cepat tersebar luas di media sosial. Penyebaran cepat informasi melalui media sosial dan jurnalisme warga, membuat pekerjaan rumah insan pers bertambah berat.

"Masyarakat umum melakukan aktivitas jurnalistik tanpa memiliki dasar dan mematuhi etika sesuai kaidah yang diatur," kata dia.

"Sudah bisa ditebak, karya jurnalistiknya menjadi sangat variatif dan tidak mengikuti standar jurnalistik. Jamak ditemui, jurnalisme warga sering mengejar kecepatan informasi tanpa mengedepankan faktual tidaknya," tambah Khofifah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 


Mengedukasi Masyarakat

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Oleh karena itu, Khofifah mengatakan media massa perlu mengedukasi masyarakat untuk memilah berita dan informasi serta mengecek keakuratan berita dan informasi yang diterima.

Media massa, ia melanjutkan, juga harus menerapkan prinsip dasar jurnalisme dalam menyajikan berita dan informasi.

"Fenomena saat ini tidak sedikit media yang tidak survive (bertahan), tapi saya yakin jika media massa tersebut secara konsisten menyajikan karya jurnalistik yang bagus, berbobot, dan beretika maka masyarakat tetap akan mencarinya sebagai sumber referensi terpercaya," katanya.

Gubernur Khofifah juga meminta pengelola media massa beradaptasi dengan cepat dengan perkembangan teknologi dan terus berinovasi.

"Dengan begitu, eksistensi media massa sebagai salah satu pilar demokrasi dapat terus bertahan," kata Khofifah, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya