Raja Spanyol Felipe VI Positif COVID-19, Hanya Alami Gejala Ringan

Raja Spanyol Felipe VI terdeteksi terpapar COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 10 Feb 2022, 08:32 WIB
Putri Leonor, Raja Felipe VI, Ratu Letizia, dan Putri Infanta Sofia dari Spanyol tiba untuk upacara pembukaan badan legislatif ke-14 Spanyol di the lower house of parliament, pada 03 Februari 2020 di Madrid. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Liputan6.com, Madrid - Raja Spanyol Felipe VI telah dinyatakan positif COVID-19 tetapi hanya mengalami gejala ringan, kata istana kerajaan, Rabu (9 Februari).

Raja Spanyol berusia 54 tahun itu dinyatakan positif pada Rabu pagi "setelah mengalami gejala ringan pada malam sebelumnya", katanya dalam sebuah pernyataan. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (10/2/2022).

"Kondisi umum kesehatan Yang Mulia baik, dan dia akan melanjutkan kegiatan institusionalnya dari kediamannya," katanya, seraya menambahkan bahwa dia akan dikarantina selama tujuh hari.

Raja dijadwalkan bertemu dengan Zeljko Komsic, anggota Kroasia dari kepresidenan Bosnia, di Madrid pada Rabu malam.

Raja Felipe menerima dosis pertama vaksin COVID-19 pada Mei 2021. Dihubungi oleh AFP, istana kerajaan tidak mengatakan apakah dia telah mendapatkan dosis lain sejak itu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Hanya Raja Felipe yang Positif

Raja Spanyol Felipe VI menjenguk korban serangan teror Barcelona yang sedang dirawat di Rumah Sakit Mar de Barcelona, Sabtu (19/8). Raja Felipe VI mencoba memberi semangat dan dukungan moral pascainsiden brutal yang mereka alami. (CASA REAL/AFP)

Perdana Menteri Sosialis Pedro Sanchez berharap Raja Felipe pulih secepatnya, dan menambahkan dalam sebuah tweet bahwa ia berharap raja akan "cepat kembali ke kehidupan normal".

Ratu Letizia dan putri bungsu pasangan Sofia tidak menunjukkan gejala, dan akan melanjutkan aktivitas mereka secara normal. Sementara itu, Putri sulung mereka dan pewaris takhta Spanyol, Leonor, bersekolah di sekolah asrama di Wales.

Spanyol pada hari Kamis akan membatalkan mandat untuk memakai masker wajah di luar ruangan karena tingkat infeksi COVID-19 turun dan rumah sakit melaporkan penerimaan yang lebih rendah.

Langkah itu membalikkan langkah yang diambil pada Desember lalu di tengah lonjakan infeksi yang dipicu oleh varian Omicron yang sangat menular.

Masker tetap diwajibkan di ruang publik dalam ruangan, termasuk transportasi umum.

Sejauh ini, Spanyol telah mencatat sekitar 10,4 juta kasus virus, dan 95.000 kematian.


Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan:

Infografis Gejala Covid-19 Omicron dan Cara Penanganan (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya