Liputan6.com, Jakarta - Nama Desa Wadas beberapa hari ini menjadi perbincangan di tingkat nasional. Pangkalnya adalah kehadiran ratusan aparat, baik TNI maupun polisi, di desa tersebut dan menangkapi puluhan warga. Di mana letak desa ini?
Desa Wadas terletak di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Bukan tanpa sebab, mencuatnya nama desa itu baru-baru ini berawal dari proses pengukuran bakal lokasi Proyek Waduk Bener dan pertambangan batu andesit oleh petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak 70 petugas BPN bertugas mengukur lahan di Desa Wadas. Adapun luas area yang akan dibebaskan untuk pelaksanaan proyek tersebut mencapai 124 hektare.
Ketegangan tersebut terjadi antara warga yang mendukung maupun menolak proyek strategis nasional tersebut. "Sebanyak 23 orang yang membawa senjata tajam tersebut kemudian dibawa ke Polsek Bener," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy dalam siaran pers di Semarang, Selasa, 8 Februari 2022, dikutip dari kanal News Liputan6.com.
Sementara itu, Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) menampik kabar yang menyebut warga bertindak anarkis dengan membawa senjata tajam sehingga harus diamankan. Ketegangan yang dipicu pengukuran lahan juga sempat memunculkan kabar orang hilang.
Polda Jateng pun menepis isu orang hilang tersebut. Kabidhumas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, warga itu tidak hilang, melainkan tengah berada di kantor polisi untuk dimintai keterangan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Batu Andesit
Sebagian warga Desa Wadas bersikeras menolak penambangan di tanah kelahiran mereka. Hal itu dinilai mengancam keberadaan 27 sumber mata air yang jadi andalan selama ini
Penambangan juga berpotensi merusak lahan pertanian.Terlebih, mayoritas warga bermata pencaharian sebagai petani.
Tak hanya itu, penolakan merupakan imbas dari perut bumi Desa Wadas akan dikeruk guna memperoleh batuan andesit di dalamnya. Andesit akan digunakan untuk merealisasikan pembangunan Bendungan Bener, yang merupakan salah satu proyek strategis Presiden Joko Widodo (Jokowi), dilansir dari Merdeka.
Advertisement
Bendungan Bener
Bendungan Bener ditargetkan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia dan nomor dua di Asia Tenggara. Bendungan Bener akan memiliki ketinggian 159 meter dengan panjang timbunan 543 meter dan lebar bawah 290 meter.
Untuk merealisasikan pembangunan fantastis itu diperlukan lahan seluas 145 hektar. Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 509/41/2018, Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener.
Penambangan akan dilakukan di atas lahan seluas 145 hektare ditambah 8,64 hektare lahan untuk akses jalan menuju proyek. Penambangan itu akan menggunakan metode blasting atau bahan peledak.
Dikutip dari laman Walhi, peledakan tersebut menggunakan 5.300 ton dinamit atau 5.280.210 kg, hingga kedalaman 40 meter. Tambang quarry batuan andesit di Desa Wadas menargetkan 15,53 juta meter kubik material batuan andesit untuk pembangunan Bendungan Bener, dengan kapasitas produksi 400.000 meter kubik setiap tahunnya.
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19
Advertisement