H-1 Pembatasan Aktivitas Akibat COVID-19, Warga Hong Kong Serbu Salon

Hong Kong memberlakukan pembatasan terberat, aturan baru tentang cara berkumpul-kumpul keluarga sejak 9 Februari 2022.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Feb 2022, 14:33 WIB
Warga terlihat mengenakan masker di Central, pusat retail dan bisnis, di Hong Kong, China selatan (28/2/2020). Total kasus terkonfirmasi virus corona COVID-19 di Hong Kong bertambah menjadi 126, demikian disampaikan Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong pada Rabu (11/3) sore. (Xinhua/Wang Shen)

Liputan6.com, Hong Kong - Warga Hong Kong melakukan antrean panjang, dengan beberapa bahkan mengambil cuti, hanya untuk memotong rambut pada Rabu (9/2/2022) sebelum salon terpaksa tutup selama dua minggu di bawah langkah-langkah pembatasan aktivitas akibat COVID-19.

Antrian pertama kali terlihat di luar toko tukang cukur di stasiun MTR pada Selasa (7/2) malam -- setelah penutupan sementara diumumkan pertama kali.

Kemudian, banyak warga kembali ke tempat salon pada Rabu ketika kota bersiap untuk menutup segaal aktivitas dipicu oleh varian Omicron yang sangat menular.

Mereka yang menunggu antrean salon mengungkapkan perasaan campur aduk, antara kebingungan dan kebencian pada penutupan kota.

Sementara pemilik salon menangisi kerugian finansial yang mereka prediksi akan timbul akibatnya, demikian dikutip dari laman SCMP, Kamis (10/2/2022).

Hong Kong memberlakukan pembatasan terberat, aturan baru tentang cara berkumpul-kumpul keluarga sejak 9 Februari 2022.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Butuh Pengorbanan

Antrean warga untuk tes virus corona di pusat pengujian sementara COVID-19 di Hong Kong, Senin (7/2/2022). Jumlah infeksi lokal COVID-19 di beberapa negara Asia diperkirakan akan terus meningkat karena negara-negara bergulat dengan varian omicron yang sangat mudah menular. (AP Photo/Vincent Yu)

Seorang warga bernama Louis Chan (41) pemilik toko kelontong juga bergegas ke tukang cukur, berbelanja di North Point sebelum dibuka untuk menghindari keramaian.

Chan mengakui bahwa menghentikan lonjakan eksponensial dalam kasus membutuhkan "pengorbanan" dari masyarakat umum.

Sebagai bagian dari serangkaian langkah-langkah jarak sosial yang ditingkatkan, Kepala Eksekutif Carrie Lam Cheng Yuet-ngor mengumumkan pada hari Selasa bahwa semua salon rambut harus tutup hingga 24 Februari.

Siapa pun yang ingin potong rambut di luar tanggal tersebut akan diminta untuk menunjukkan bukti vaksinasi.

Persyaratan ini merupakan bagian dari perluasan skema “vaksin pass”, yang juga akan mencakup restoran, pusat perbelanjaan, supermarket, dan tempat umum lainnya.

 


Pangkas Rambut 10 Menit

Warga mengantre untuk tes virus corona di pusat pengujian sementara COVID-19 di Hong Kong, Senin (7/2/2022). Jumlah infeksi lokal COVID-19 di beberapa negara Asia, termasuk Hong Kong dan Singapura, melonjak setelah liburan Tahun Baru Imlek. (AP Photo/Vincent Yu)

Tukang cukur di North Point mengiklankan potongan rambut 10 menit, lebih dari 10 orang mengantri sekitar pukul 10 pagi.

Di antara mereka adalah Vince Lai, 26, seorang guru sekolah yang mengambil cuti untuk potong rambut dan tidak senang dengan ketidaknyamanan ini.

Lai mengatakan, dia menghindari potong rambut selama liburan Tahun Baru Imlek karena kepercayaan tradisional bahwa gunting dan benda tajam lainnya memotong keberuntungan seseorang untuk tahun yang akan datang.

Tetapi dia melanggar dan dengan cepat potong pada hari Rabu kemarin.“Beberapa orang mampu potong rambut di rumah dengan memanggil penata rambut selama penutupan, tapi saya tidak bisa,” katanya.


Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya