Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, angkat bicara soal hasil survei Populi Center pada warga ibu kota, yang menunjukkan elektabilitas tinggi untuk Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurut Gembong, modal unggul elektabilitas tinggi di satu provinsi saja tidak cukup untuk bersaing menjadi calon presiden atau capres pada Pilpres 2024.
Advertisement
Dia mengatakan, apabila elektabilitas Anies hanya tinggi di Jakarta saja, itu tentu tidak dapat menjadi patokan sebagai suara yang mewakili mayoritas masyarakat Indonesia.
"Elektabilitas capres bukan hanya diukur dari DKI Jakarta saja, katakanlah elektabilitas di Jakarta tinggi tapi belum bisa mewakili cakupan wilayah NKRI," kata Gembong kepada Merdeka.com, Kamis (10/2).
Gembong menjelaskan bahwa dia percaya dengan hasil survei tersebut. Sebab, ia meyakini sebuah survei dipastikan memiliki metodologi yang benar dan sudah seharusnya dapat dipertanggungjawabkan.
"Survei itu kan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Sepanjang metologinya benar saya percaya itu," katanya.
Dalam survei Populi Center menampilkan simulasi 10 tokoh calon presiden, Anies Baswedan memiliki elektabilitas sebesar 34,8 persen. Urutan kedua ditempati Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 18,2 persen. Di sisi lain, Ketua Umum Gerindra sekaligus Menhan Prabowo Subianto berada di peringkat ketiga dengan elektabilitas 14 persen. Kemudian ada nama politikus Gerindra sekaligus Menparekraf Sandiaga Uno dengan elektabilitas 6,7 persen.
Muncul Erick Thohir dan Andika Perkasa
Di bawahnya terdapat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 6,2 persen. Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, menduduki peringkat keenam dengan elektabilitas 4,3 persen. Selain itu, terdapat nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan elektabilitas 4,2 persen.
Kemudian ada nama Erick Thohir dengan elektabilitas 3,7 persen. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berada di posisi bawah dengan angka elektabilitas 1,5 persen. Ketua DPR dan politikus PDIP Puan Maharani memiliki elektabilitas 0,5 persen.
Responden yang belum memutuskan sebanyak 5 persen dan menolak menjawab 1 persen. Dalam simulasi capres 3 nama, Anies kembali unggul di antara pemilih di ibu kota. Anies mendapatkan elektabilitas 45,5 persen melawan Ganjar dengan elektabilitas 27,5 persen dan Prabowo 20,8 persen.
Simulasi dua nama, Anies juga mampu unggul dari Ganjar. Anies elektabilitasnya mencapai 59,8 persen, sementara Ganjar 33,3 persen. Survei yang dirilis Populi Center pada Rabu (9/2), digelar pada 26 Januari-1 Februari 2022. Survei memiliki 600 responden warga DKI Jakarta yang dipilih secara acak bertingkat. Survei memiliki margin of error sebesar 4 persen.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement