Liputan6.com, Jakarta - Badai geomagnetik yang kuat telah menghancurkan 40 satelit Starlink yang diluncurkan oleh SpaceX minggu lalu.
Dilansir dari laman Live Science, Kamis (10/2/2022), perusahaan Elon Musk meluncurkan roket Falcon 9 yang membawa 40 satelit dari Kennedy Space Center di Florida pada Kamis (3 Februari), tetapi badai geomagnetik yang melanda sehari kemudian mengirim satelit itu jatuh kembali ke Bumi hingga kemudian terbakar.
Advertisement
"Sayangnya, satelit yang dikerahkan pada hari Kamis secara signifikan dipengaruhi oleh badai geomagnetik pada hari Jumat," kata SpaceX dalam sebuah pernyataan.
"Analisis awal menunjukkan peningkatan hambatan pada ketinggian rendah mencegah satelit meninggalkan mode aman untuk memulai manuver peningkatan orbit, dan hingga 40 satelit akan masuk kembali atau sudah memasuki kembali atmosfer Bumi."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Badai Geomagnetik
Badai geomagnetik terjadi ketika gelombang angin matahari – partikel bermuatan dari matahari – menabrak medan magnet bumi dan menghasilkan partikel dan arus bermuatan di atmosfer atas bumi.
Gelombang tersebut menghangatkan atmosfer bagian atas dan meningkatkan kepadatan atmosfernya sehingga gaya hambat yang dialami oleh satelit di orbit Bumi yang rendah cukup untuk membuat mereka jatuh kembali ke Bumi.
Badai geomagnetik yang dialami oleh satelit berasal dari angin matahari yang dikeluarkan oleh letusan matahari.
Advertisement