Menhan Prabowo Siap Boyong 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis ke Indonesia

Parly mengatakan, penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Feb 2022, 18:54 WIB
Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly bersama Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto saat melakukan pertemuan di Jakarta. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Prancis bersepakan menandatanganani sejumlah perjanjian kerjasama. Salah satunya, kontrak pembelian enam Pesawat Tempur Rafale antara Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kabaranahan Kemhan) dengan Dassault.

"Pembelian 6 Pesawat Tempur Rafale sebagai awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya," kata Menhan Prabowo seperti dikutip dari siaran pers diterima, Kamis (10/2/2022).

Menurut Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly, pilihan Indonesia  menggunakan Pesawat Rafale adalah wujud kepercayaan kepada Prancis dan membuktikkan bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis.

"Prancis bertekad mendukung secara aktif program-program strategis besar Indonesia dan mendukung pengembangan industri pertahanan Indonesia yang solid," tutur Parly dalam kesempatan yang sama.

 


Kerja Sama Pembuatan Amunisi

Sebuah jet Rafale disemprot dengan air saat angkatan udara Yunani memberi hormat kepada enam jet baru di pangkalan udara militer Tanagra, utara Athena, Yunani (19/1/2022). (AP Photo/Thanassis Stavrakis)

Selain pembelian pesawat tempur, kerjasama kedua negara juga terjalin di bidang research and development kapal selam antara PT PAL dengan Naval Grup, MoU kerjasama Program Offset dan Training Of Trainer (ToT) antara Dassault dan PT Dirgantara Indonesia (DI), MoU kerjasama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group dan kerja sama pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.

"Penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerja sama  ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” harap Parly menandasi.

Turut mendampingi Menteri Parly dalam kunjungan ini, yaitu Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard, Kepala Kabinet Militer Perancis Fabian Mandon, Kasubdit Operasional Hubungan Internasional Arnaud Gaviard, Konselor Diplomatik Florian Escudie, dan Konselor Urusan Kerjasama Industri Mr. Simon Desindes.

Sedangkan Menhan Prabowo sendiri didampingi oleh Wamenhan RI M. Herindra, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, Irjen Kemhan Letjen TNI Ida Bagus Purwalaksana, Rektor Unhan Laksdya Oktavian Amarula, Asisten Khusus Menhan di Bidang Manajeman Hanneg Letjen (Purn) Sjafrie Syamsudin, Asisten Khusus Menhan Bidang Lingstra Letjen (Purn) Hotma M. Pandjaitan, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Rodon Pedrason, dan Kabaranahan Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya