Liputan6.com, Manila - Filipina menyambut kembali lebih dari 200 turis asing pada Kamis (10 Februari), menjadikannya sebagai negara Asia Tenggara terbaru yang dibuka kembali dalam upaya untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang terdampak setelah perbatasannya ditutup untuk pengunjung hampir dua tahun lalu karena pandemi.
Populer dengan pantai pasir putih dan kehidupan lautnya yang kaya, Filipina mengalami penurunan tajam akibat pandemi COVID-19. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (10/2/2022).
Advertisement
Pejabat pariwisata di bandara Manila menyambut penumpang yang terbang dari negara-negara termasuk Amerika Serikat dan China untuk mengunjungi pantai atau berkumpul kembali dengan keluarga dan teman.
"Saya pikir itu akan menjadi dorongan yang baik untuk pariwisata dan ekonomi Filipina," kata Shawn James Stickney (31), seorang influencer media sosial Malaysia yang tinggal di Australia yang terbang untuk mengejutkan pacarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerimaan Wisatawan Asing
Di Walled City of Intramuros di Manila, para pengemudi kereta kuda dan operator persewaan sepeda sedang mempersiapkan apa yang mereka harapkan akan menjadi arus wisatawan yang stabil untuk menghidupkan kembali pendapatan mereka.
"Setengah dari tamu kami adalah orang asing yang sedang berlibur di sini, jadi kami sangat senang mengetahui bahwa negara kami akhirnya terbuka untuk turis asing," kata Russel Leyco, manajer persewaan sepeda.
Kasus virus corona baru di Filipina telah turun dari puncaknya pada September lebih dari 33.000 menjadi lebih dari 3.500 per hari, sementara lebih dari setengah dari 110 juta orang di negara itu kini telah divaksinasi penuh.
Wisatawan perlu menunjukkan bukti vaksinasi tetapi tidak perlu dikarantina dan perusahaan perjalanan berharap tingkat kedatangan akan berubah menjadi banjir untuk mengangkat sektor ini.
"Kami berharap jumlah ini terus meningkat dalam beberapa hari, minggu, dan bulan ke depan," kata Jose Clemente, kepala kelompok industri pariwisata.
Filipina memiliki 8,26 juta pengunjung pada 2019, tetapi turun 82 persen pada 2020 ketika perbatasan ditutup.
Advertisement