Melonjak 121,62 Persen, BEI Pantau Saham IATA

BEI menyampaikan telah terjadi peningkatan harga saham IATA yang di luar kebiasaan atau unusual market acitivity (UMA).

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Feb 2022, 09:05 WIB
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (11/2/2022), BEI menyampaikan telah terjadi peningkatan harga saham IATA yang di luar kebiasaan atau unusual market acitivity (UMA).

Berdasarkan data RTI, pada perdagangan Kamis, 10 Februari 2022, saham IATA naik 4,46 persen ke posisi Rp 164 per saham. Pada periode 7-10 Februari 2022, saham IATA melonjak 121,62 persen ke posisi Rp 164 per saham. Saham IATA berada di level tertinggi Rp 194 dan terendah Rp 74 per saham. Total volume perdagangan 5.063.449.400 dengan nilai transaksi Rp 727,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 173.809 kali.

“Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” tulis BEI.

Adapun informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat informasi pada 8 Februari 2022 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan informasi atau fakta material transaksi material dan perubahan kegiatan usaha dan transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham IATA itu, BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini. Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk:

-Memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa

-Mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya

-Mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana itu belum mendapatkan persetujuan RUPS

-Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penjelasan Manajemen IATA

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Terkait UMA tersebut, manajemen IATA menyampaikan kalau informasi material yang sebelumnya telah diumumkan oleh perseroan ke publik adalah penyampaian keterbukaan informasi terkait rencana aksi korporasi yang akan dilakukan perseroan berupa transaksi material dan perubahan kegiatan usaha serta transaksi afiliasi dan benturan kepentingan pada 8 Februari 2022 melalui SPE IDX sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha serta peraturan OJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan yang telah mendapatkan persetujuan dalam RUPSLB pada 10 Februari 2022.

"Sampai dengan saat ini tidak ada informasi material lain yang belum perseroan sampaikan kepada publik,” tulis manajemen IATA dalam keterbukaan informasi BEI.

Selain itu, hingga surat keterbukaan informasi ini perseroan menyatakan belum ada informasi beredar di media massa baik sebagian dan seluruhnya yang bersifat rumor menyangkut perseroan.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya