Sembuhkan GERD dengan Tuntas Dapat Hindari Munculnya Radang Lambung

GERD dan gastritis jadi penyakit yang kerap dikaitkan satu sama lain.

oleh Diviya Agatha diperbarui 12 Feb 2022, 14:00 WIB
(Foto: www.drjeremybutts.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dokter spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam mengungkapkan bahwa gastritis atau radang lambung dapat disebabkan oleh Helicobacter pylori (H. pylori)

H. pylori sendiri merupakan bakteri yang terdapat pada mukosa lambung dan banyak ditemukan pada permukaan epitel di antrum lambung.

"H. pylori dapat bertahan dalam suasana asam di lambung, kemudian terjadi penetrasi terhadap mukosa lambung, dan pada akhirnya H. pylori berkolonisasi," ujar Ari dalam virtual media briefing ditulis Jumat, (10/2/2022).

Terlebih, menurut Ari, banyak perhatian yang terfokus pada kemungkinan hubungan antara infeksi H. pylori dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), yang bermanifestasi lewat Esofagitis dan Barrett's Esophagus.

"Penanganan GERD yang tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi peradangan pada dinding dalam kerongkongan atau esofagus. Peradangan tersebut dapat menyebabkan munculnya luka hingga, jaringan parut di kerongkongan sehingga penderita menjadi sulit menelan,"

"Kondisi ini juga memicu terjadinya Esofagitis, Striktur Esofagus, dan Barrett’s Esophagus yaitu penyakit yang berisiko menimbulkan kanker esofagus," kata Ari.

Ari menambahkan, apabila sudah terjadi perubahan struktur pada esophagus atau saluran kerongkongan, kematian juga dapat terjadi karena peradangan tersebut dapat bertransformasi menjadi kanker.

Sehingga dalam hal ini, menangani GERD dengan tuntas menjadi begitu penting untuk menghindari komplikasi dan penyebarannya. 


Perbaikan gaya hidup

Dalam kesempatan tersebut, Ari mengungkapkan bahwa mencegah terjadinya kekambuhan menjadi hal paling penting dalam penanganan GERD.

"Penderita GERD direkomendasikan untuk melakukan perbaikan gaya hidup untuk mencegah kekambuhan," ujar Ari.

Seperti dengan memiliki berat badan ideal, berhenti merokok, tidak berbaring segera setelah makan, makan dengan perlahan, dan tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat pada area pinggang.

"Perlu adanya edukasi kepada penderita agar memahami betul faktor risiko dan pemicu dari terjadinya GERD, untuk sebisa mungkin dihindari," tambahnya.


Infografis

Infografis Tertib Protokol Kesehatan Covid-19, Lawan Hoaksnya! (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya