Liputan6.com, Surabaya - KAI Daop 8 Surabaya memberikan potongan harga tiket Kereta Api jarak jauh untuk Lansia, Legiun Veteran, TNI/ Polri, serta Wartawan.
"Potongan harga tersebut sebagai wujud apresiasi KAI kepada pelanggan kereta api yang menjadikannya sebagai moda transportasi andalan. Besaran dan ketentuan reduksi juga beragam," ujar Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Jumat (11/2/2022).
Advertisement
Luqman menjelaskan bagi calon pelanggan yang hendak memanfaatkan tarif reduksi harus registrasi di customer service stasiun yang tersedia di Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Surabaya Pasarturi.
Selain itu bisa juga di Stasiun Malang, Stasiun Wonokromo, Stasiun Bojonegoro, dan Stasiun Mojokerto.
"Atau loket stasiun jika tidak terdapat layanan customer service," ucapnya.
Luqman mengatakan, calon pelanggan membawa bukti identitas asli atas hak reduksi yang masih berlaku. Bagi lansia, dokumen yang harus ditunjukkan adalah KTP asli dari calon pelanggan.
"Registrasi juga dapat diwakilkan dengan syarat tambahan yaitu membawa pas foto terbaru pelanggan yang akan didaftarkan. Registrasi dilakukan paling lambat tiga jam sebelum jadwal keberangkatan KA," ujarnya.
Luqman mengungkapkan, registrasi tersebut cukup dilakukan sekali hingga berakhirnya masa reduksi pelanggan yang bersangkutan.
"Pelanggan dapat membeli tiket dengan tarif reduksi melalui aplikasi KAI Access maupun di loket stasiun, dan pastikan pelanggan menunjukkan bukti identitas asli sesuai dengan hak reduksinya kepada petugas boarding," ucapnya.
Prokes
Luqman menegaskan, meskipun menghadirkan tarif reduksi, KAI tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan.
Para pelanggan, lanjut Luqman, akan selalu dipantau dan diingatkan oleh petugas agar selalu disiplin dalam protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan dan atau menggunakan hand sanitizer, hingga physical distancing.
"Dengan adanya pemberian tarif reduksi ini, kami harap dapat mendukung kebutuhan mobilitas pelanggan dengan tarif yang lebih terjangkau, disertai penerapan protokol kesehatan yang Ketat," ujarnya.
Advertisement