Perusahaan Kuwait Temukan Cadangan Migas Baru di Natuna

SKK Migas melaporkan adanya temuan cadangan migas baru di lepas pantai Natuna, Riau yang ditemukan oleh perusahaan eksplorasi minyak asing Kuwait, KUFPEC.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 11 Feb 2022, 15:20 WIB
Kesulitan pembebasan lahan menjadi isu mengemuka di tengah eksplorasi migas.

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan adanya temuan cadangan migas baru di lepas pantai Natuna, Riau.

Temuan ini didapati perusahaan eksplorasi minyak asing Kuwait, KUFPEC yang menjalin kontrak dengan SKK Migas.

KUFPEC merupakan perusahaan hulu internasional yang bergerak di bidang eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak mentah dan gas alam di luar Kuwait dan merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kuwait Petroleum Corporation.

"Penemuan sumur eksplorasi oleh perusahaan asing dari Kuwait menunjukkan bahwa potensi migas di Indonesia masih menarik di mata investor internasional. Kami berharap, penemuan ini dapat lebih mendorong untuk international oil company (IOC) melakukan investasi di Indonesia," kata Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara dalam keterangan tertulis, Jumat (11/2/2022).

KUFFPEC menemukan cadangan migas baru berdasarkan hasil Drill Stem Test yang dilakukan di sumur eksplorasi Anambas-2X di Blok Anambas, Laut Natuna, lepas pantai Indonesia. Blok tersebut dioperasikan oleh KUFPEC Indonesia yang memegang seluruh 100 persen hak partisipasi.

"Penemuan cadangan migas oleh KUFPEC Indonesia adalah penemuan hasil pengeboran yang kedua di tahun 2022, setelah sebelumnya di bulan Januari 2022, telah ditemukan pula cadangan migas baru di blok Mahakam oleh KKKS yang lain," ujar Benny.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pengeboran

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebagai bagian dari program pengeboran, KUFPEC Indonesia melakukan lima Drill Stem Test di Gabus Bawah, Intra Keras, dan Formasi Arang. Pengujian ini menghasilkan laju aliran gabungan yang stabil sebesar 40 juta kaki kubik gas (MMscfd) gas alam dan 1.240 stb/d kondensat.

Hasil dari program pendalaman sumur juga memberikan sisi positif dari tujuan awal sumur dan mengidentifikasi potensi peluang eksplorasi lebih lanjut di formasi yang lebih dalam.

Sumur dibor di kedalaman 288 kaki, menggunakan rig jack-up untuk mencapai kedalaman total 10.509 kaki.

Penjabat CEO KUFPEC Shaikh Nawaf Saud Al-Sabah menyatakan, penemuan yang sukses ini mencerminkan kemampuan perseroan sebagai operator yang mampu menjaga lingkungan dalam pelaksanaan pengeboran eksplorasi lepas pantai.

"Program pendalaman dan pengujian yang digunakan dalam program pengeboran ini adalah salah satu contoh terbaik dari KUFPEC tekad untuk memaksimalkan nilai aset yang ada di Indonesia," serunya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya