Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melanjutkan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Rumah pada 2022 selama 9 bulan hingga September 2022.
Kebijakan tersebut diperkirakan semakin memperkuat bisnis para pengembang properti. Termasuk pengembang dengan kekhususan model bisnis dan diversifikasi produk yang baik. Kondisi ini juga semakin ditopang dengan sentimen pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 yang mencapai 3,69 persen di tengah dampak pandemi yang belum berakhir.
Advertisement
Senior Associate Director Investment Service Colliers International Indonesia, Aldi Garibaldi menuturkan, prospek sektor properti akan lebih baik tahun ini dibandingkan periode 2020-2021.
Khusus segmen properti berbasis Transit Oriented Development (TOD) juga akan banyak diminati karena mampu mempermudah mobilisasi masyarakat dengan transportasi publik terutama kereta.
"Pemilik apartemen tidak perlu membeli mobil atau motor sehingga dapat mengurangi cost of living," kata Aldi kepada media, Kamis (10/2/2022).
Belajar dari kota-kota lain di dunia, Aldi menilai konsep apartemen yang dekat dengan stasiun MRT mempunyai level premium 20 persen lebih tinggi dibanding hunian yang jauh dari stasiun MRT.
Kondisi ini juga akan turut mempengaruhi persepsi investor terhadap saham perusahaan properti. Dia menuturkan, investor akan cenderung melirik pengembang properti dengan diversifikasi produk yang baik dan keunikan model bisnis, termasuk salah satunya properti berbasis transportasi massal.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadi Angin Segar bagi Adhi Commuter Properti
Salah satu pengembang yang fokus mengembangkan kawasan dan hunian berbasis transportasi massal adalah PT Adhi Commuter Properti (ADCP).
Anak usaha PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) tersebut mengembangkan berbagai proyek hunian yang dekat dengan stasiun LRT. Saat ini, perusahaan juga sedang menjalankan proses penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Adhi Commuter Properti, Adi Sampurno menyambut baik perpanjangan insentif PPN-DTP rumah yang diberikan pemerintah.
Menurut Adi, ini akan menjadi angin segar bagi perkembangan bisnis perusahaan. Situasi saat ini juga menjadi momentum yang tepat bagi investor memperoleh saham ADCP.
"Investor memiliki waktu untuk memperoleh saham di pasar perdana saat masa penawaran umum dan seluruh proyek sedang dalam tahap pengembangan. Jadi, ada potensi ruang pertumbuhan yang sangat besar ke depannya,” kata Adi.
Seperti diketahui, saat ini ADCP tengah menjalankan sejumlah proses untuk bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Anak Usaha Adhi karya yang fokus pada pengembangan properti berbasis transportasi massal ini akan melaksanakan penawaran umum pada 15-17 Februari 2022 dan selanjutnya bisa tercatat sebagai emiten di BEI pada 21 Februari 2022.
Fundamental bisnis ADCP mayoritas adalah properti berkonsep TOD yang menempel di stasiun LRT Jabodebek. Peminat hunian ADCP saat ini dalam tren meningkat seiring progres pembangunan proyek LRT.
Pengguna LRT, kata Adi, akan dimudahkan jika bertempat tinggal di hunian milik ADCP karena lokasinya dekat stasiun dan dilengkapi fasilitas penunjang gaya hidup masyarakat.
Advertisement