Liputan6.com, Palembang - Kawanan geng motor di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), kian meresahkan. Beberapa waktu lalu, sempat tersiar kabar jika banyaknya geng motor yang meresahkan warga Palembang.
Hingga akhirnya, terjadilah penyerangan yang dilakukan salah satu geng motor yang membuat korbannya mengalami luka bacok.
Salah satu geng motor yang meresahkan, melakukan penyerangan ke Lilis (22), di Jalan Jenderal Sudirman Palembang Sumsel, pada hari Minggu (6/2/2022) lalu sekitar pukul 02.00 WIB.
Sebelum melakukan aksi kriminal, belasan anggota geng motor tersebut sweeping ke berbagai kawasan di Kota Palembang, dengan membawa senjata tajam (sajam) jenis celurit. Anggota geng motor tersebut, terdiri dari remaja belasan tahun, di antaranya AG, AN, TK, DR, RK, HD, AD, PK dan ED.
Baca Juga
Advertisement
Mereka pun nekat menyerang Lilis, wanita berambut pirang menggunakan celurit. Korban mengalami luka bacok di bagian lengan sebelah kanan. Aksi penyerangan tersebut terungkap, ketika salah satu warga merekam aksi mereka.
Video penyerangan tersebut pun beredar luas di media sosial (medsos), hingga akhirnya tim Polrestabes Palembang turun tangan menangkap para anggota geng motor.
Sebanyak 9 orang anggota geng motor berusia belasan tahun tersebut, diciduk di kediaman masing-masing di kawasan Pakjo, Kecamatan IB I Palembang, pada Kamis (10/2/2022) siang.
Diungkapkan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib, sekelompok remaja melakukan trek - trekan, sweeping menggunakan sepeda motor, yang akhirnya dilaporkan warga karena meresahkan.
"Ada korbannya yang dibacok menggunakan celurit dan terluka di tangan, setelah kita melakukan penyelidikan ternyata ada sekelompok remaja yang bergerombol yang melakukan kegiatan meresahkan masyarakat. Mereka akhirnya kita tangkap, terutama yang membacok korban,” ucapnya di Palembang, Jumat (11/2/2022).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Korban Emosi
Korban Lilis akhirnya dipertemukan dengan para remaja anggota geng motor tersebut. Dengan tangan yang masih terluka, dia pun tampak emosi ketika bertemu dengan para pelaku.
"Saya tidak tahu masalahnya, tiba - tiba saja saat bermotor saya dipepet dan langsung dibacok di tangan, setelah itu mereka langsung saja kabur, tidak mengambil motor saya," katanya.
Aksi geng motor yang meresahkan tersebut, juga berdampak pada stigma buruk masyarakat ke klub motor yang jauh dari aksi kriminal.
Diungkapkan Mutiara Marliza, Humas Paguyuban Motor Sriwijaya, dia dan anggota klub motor di Sumsel merasa resah, khawatir serta tidak kenyamanan saat berkendara dan berkumpul dengan klub motor lainnya karena ulah geng motor yang meresahkan.
Advertisement
Stigma Klub Motor
“Dengan aksi geng motor yang cukup meresahkan tersebut, berdampak besar ke pemikiran masyarakat yang tidak bisa membedakan antara komunitas dan geng motor,” ucapnya.
Mutiara yang juga Koordinator Bidang Keanggotaan dan Tata Tertib Klub Brotherhood In Gas (Bringas) mengungkapkan, mereka siap bekerja sama dengan aparat untuk mengawasi anggota masing-masing, agar jangan sampai ada anggota komunitas sepeda motor di Sumsel yang terlibat dengan hal-hal yang negatif.
“Kita siap memberikan info yang akurat, andaikata melihat dan mengetahui kejadian-kejadian di sekitar,” katanya.