Liputan6.com, Melbourne - Penduduk Australia perlu menerima suntikan booster untuk dianggap divaksinasi sepenuhnya terhadap COVID-19, meskipun pihak berwenang mengatakan pelancong asing akan terus hanya membutuhkan dua suntikan untuk memasuki negara itu.
Kabinet nasional Australia pada Kamis malam (10 Februari 2022) mengesahkan pedoman yang direvisi dari kelompok penasihat vaksinasi negara itu untuk mengklasifikasikan vaksinasi "terkini" sebagai termasuk vaksin booster. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (11/2/2022).
Advertisement
Status vaksinasi seseorang akan dianggap "terlambat" jika mereka belum menerima booster dalam waktu enam bulan dari dosis kedua mereka, kata Perdana Menteri Scott Morrison.
Pejabat Australia telah membuat vaksin wajib hanya untuk beberapa pekerja garis depan, tetapi banyak bisnis swasta, termasuk perusahaan besar, restoran dan pengecer, telah membuat inokulasi sebagai persyaratan untuk masuk.
Akibatnya, negara ini termasuk yang paling banyak memberikan vaksinasi COVID-19 di dunia, dengan 94 persen orang di atas 16 tahun mendapat dosis ganda. Hampir 10 juta vaksin booster telah diberikan sejauh ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkat Vaksinasi COVID-19
Keputusan untuk mempertahankan persyaratan hanya dua dosis vaksinasi COVID-19 untuk pelancong, mengemuka ketika pihak berwenang bersiap untuk membuka kembali sepenuhnya perbatasan Australia, sekitar dua tahun setelah ditutup untuk memperlambat kemajuan pandemi.
Seperti negara lain, Australia telah menangani varian Omicron yang bergerak cepat.
Pejabat melaporkan hanya di bawah 26.000 infeksi baru pada tengah hari pada hari Jumat, turun dari sekitar 30.000 pada hari Kamis, dengan Australia Barat dan Northern Territory masih melaporkan. Empat puluh delapan kematian baru terdaftar.
Kasus rumah sakit tetap dalam tren menurun, dengan hampir 3.300 dirawat. Ini merupakan penghitungan terendah dalam lebih dari sebulan.
Sebagian besar total pandemi Australia sekitar 2,7 juta kasus telah terdeteksi sejak munculnya varian Omicron pada akhir November. Total kematian mencapai 4.479.
Advertisement