Liputan6.com, Jakarta - Pada pekan ini, IHSG menembus level psikologis 6.800. Fundamental ekonomi Indonesia yang positif dinilai menjadi pendorong IHSG kembali tembus rekor tertinggi.
Mengutip keterangan tertulis Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 1,25 persen ke posisi 6.815,60 pada 7-11 Februari 2022 dari pekan lalu di posisi 6.731,39.
Advertisement
Kapitalisasi pasar bursa juga menembus nilai Rp 8.587,77 triliun atau naik 1,17 persen pada pekan ini. Kapitalisasi pasar tersebut juga bertambah sekitar Rp 99 triliun dari pekan lalu di posisi pekan lalu Rp 8.488,37 triliun.
Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan 17,74 persen menjadi 26,27 miliar saham dari 23,31 miliar saham pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi bursa naik 14,41 persen selama sepekan menjadi 1.566.668 transaksi dari pekan lalu 1.369.297 transaksi.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga meningkat 11,52 persen menjadi Rp 13,59 triliun dari Rp 12,19 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing mencatatkan aksi beli bersih Rp 963,31 miliar pada Jumat, 11 Februari 2022. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 15,39 triliun.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah enam emisi dari lima emiten dengan nilai Rp4,11 triliun.
Total emisi obligasi dan sukuk tercatat di BEI hingga kini berjumlah 484 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp433,26 triliun dan USD 47,5 juta yang diterbitkan oleh 124 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp4.687,07 triliun dan USD200,00 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,86 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Data Ekonomi Topang IHSG
Associate Director Pilarmas Investindo, Maximilianus Nicodemus menuturkan, IHSG menguat sepekan seiring makro ekonomi dalam negeri dan global mendorong semua sektor bergerak positif.
Dari dalam negeri, Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif sepanjang 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 mencapai 3,69 persen dan secara tahunan tumbuh 5,02 persen.
"GDP positif pada 2021 ini jadi katalisasi positif. Tren pemulihan ekonomi akan berlanjut pada 2022,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga melaporkan cadangan devisa pada Januari 2022 USD 141,3 miliar. Ia menambahkan, pendorong penguatan IHSG juga didorong Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan 3,5 persen. “BI akan ikuti langkah the Fed menaikkan suku bunga ke depan,” kata dia.
Hingga akhir 2022, Maximilianus yakin IHSG berpotensi ke posisi 7.380.
Dari sentimen global, ia melihat Amerika Serikat (AS) mencatat inflasi 7,5 persen lebih tinggi dari proyeksi memicu bank sentral AS atau the Fed akan menaikkan suku bunga. Maximilianus menuturkan, rencana the Fed menaikkan suku bunga juga jadi perhatian.
"Ada prediksi the Fed naikkan suku bunga 50 basis poin pada Maret. Yang jadi perhatian adalah seberapa cepat dan seberapa besar kenaikan suku bunga. Ada juga sebutkan kenaikan suku bunga 25 basis poin, lebih kecil. Namun, investor dan pelaku pasar yakin suku bunga naik, hal-hal ini jadi perhatikan," kata dia.
Advertisement