Covid-19 Meningkat, Khofifah Imbau Lansia dan Komorbid

Mengenai vaksinasi, Khofifah menegaskan bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang harus ditakutkan untuk orang-orang dengan penyakit tertentu.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Feb 2022, 04:00 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Peningkatan kasus covid-19 di Jawa Timur menjadi fokus Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk meningkatkan kewaspadaan dan prokes di tengah aktivitas.

Namun, tidak semua warga bisa beraktivitas meski sudah memakai masker maupun di suntik vaksin. Khofifah menyarankan agar warga lansia dan komorbid mengurangi mobilitas mereka.

"Pasien Covid-19 di Jatim mengalami kenaikan. Meskipun itu cenderung didominasi pasien tanpa gejala atau gejala ringan, tapi rata-rata yang dirawat dengan gejala sedang dan berat adalah lansia dan komorbid," ujar Khofifah di Surabaya, dilansir Antara Jumat (12/2/2022).

Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan covid-19 Jatim per 11 Februari 2022, kasus aktif di Jatim mencapai angka 13.234 dengan penambahan 4.506 orang.

Khofifah menyebutkan bahwa komorbid utama yang biasanya terjadi pada pasien-pasien tersebut adalah diabetes, hipertensi dan gagal jantung.

"Memang masih ada komorbid lain seperti asma, penyakit ginjal, TBC, obesitas, ataupun stroke. Tapi, penyakit-penyakit ini jumlahnya jauh lebih kecil," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Sementara mengenai vaksinasi, Khofifah menegaskan bahwa hal tersebut bukan sesuatu yang harus ditakutkan untuk orang-orang dengan penyakit tertentu.

Saksikan video pilihan berikut ini


Konsultasi Dokter

Khofifah menyarankan agar mereka yang masih khawatir di vaksin untuk berkonsultasi dengan dokter terdekat.

"Saya ingin meminta agar para lansia dan orang dengan komorbid yang sudah bisa divaksinasi untuk disegerakan," tuturnya.

Berdasarkan data dinas kesehatan, sasaran vaksinasi di Jatim berjumlah 31.826.206 orang.

Saat ini, capaian vaksinasi dosis pertama 88,79 persen (28.257.033 orang), dosis kedua 67,01 persen (21.326.164 orang), sedangkan dosis ketiga baru mencapai 3,44 persen (1.094.871).

Dia juga mengatakan perkuatan PPKM Mikro juga menjadi bagian dari antisipasi menghadapi lonjakan kasus.

"Kebijakan ini sudah terbukti meminimalisasi penyebaran kasus. Jadi, sekarang, kami akan kuatkan lagi dengan melibatkan sebanyak mungkin relawan di semua daerah di Jatim," kata mantan menteri sosial tersebut.

"Semoga ikhtiar bersama ini segera memperlihatkan hasil yang baik," kata Khofifah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya