Liputan6.com, Gorontalo - Kekosongan minyak goreng kemasan hingga naiknya harga minyak goreng curah, menjadi keuntungan tersendiri bagi para pengusaha minyak goreng kampung di Provinsi Gorontalo. Mereka seakan ketiban berkah dengan kondisi tersebut.
Minyak goreng kampung merupakan minyak goreng tradisional. Olahan minyak dari kelapa ini, merupakan asli buatan orang Gorontalo.
Baca Juga
Advertisement
Berbeda dengan minyak goreng pada umumnya, olahan yang satu ini memiliki rasa minyak yang khas. Itulah mengapa jika minyak goreng ini menjadi favorit warga Gorontalo hingga saat ini.
Terlebih di saat minyak goreng mengalami kekosongan di supermarket maupun di warung-warung. Minyak goreng ini menjadi pilihan satu satunya warga Gorontalo untuk memasak.
Selain memiliki rasa dan aroma yang gurih, minyak goreng kampung dari tanah serambi madinah ini, juga memiliki warna yang lebih bening ketimbang minyak goreng lain.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Lebih Higienis
Warga mengaku jika semenjak minyak goreng kemasan sulit untuk didapatkan, mereka beralih ke minyak lokal. Mahalnya minyak goreng curah pun menjadi alasan mereka untuk membeli minyak goreng kampung.
"Minyak Goreng kemasan susah dicari, sementara yang curah mahal. Mending kami beli yang kampung, harganya memang sedikit mahal tapi higienis," kata Albert Bano warga Gorontalo kepada Liputan6.com, Sabtu (12/02/2022).
Menurut Albert, selain higienis, minyak goreng kampung juga mudah untuk didapatkan. Bahkan saat ini sudah bisa didapatkan di berbagai gerai minimarket dan supermarket yang ada di Provinsi Gorontalo.
"Jadi daripada kami memilih minyak goreng curah yang belum diketahui higienisnya, kami memilih produk lokal saja. Kok harganya tidak jauh-jauh berbeda," ungkapnya.
Sementara salah satu pembuat minyak goreng kampung di Gorontalo, Ta Jango mengaku jika semenjak ada kelangkaan minyak goreng, dirinya mendapatkan banyak pesanan.
"Memang tiba-tiba pesanan banyak. bahkan saya sampai kewalahan melayani permintaan," kata Ta Jango.
Dirinya mengaku, hal itu dirasakan semenjak Pemerintah Pusat menetapkan minyak goreng satu harga. Banyak pemilik minimarket yang datang memesan produknya.
"Alhamdulillah, mungkin ini berkah dibalik kekosongan minyak kemasan. Mudah-mudahan kondisi ini akan stabil kembali," ia menandaskan.
Advertisement