Liputan6.com, Washington D.C - Pada Jumat 11 Februari 2022 Presiden Amerika Joe Biden mengumumkan bahwa dia bermaksud mencalonkan Philip Goldberg. Sosok diplomat karir dan mantan penegak sanksi Korea Utara (Korut) itu dicalonkan sebagai Duta Besar untuk Korea Selatan, kata pernyataan Gedung Putih.
Kantor berita Reuters melaporkabcn rencana pencalonan Goldberg bulan lalu.
Advertisement
Mengutip VOA Indonesia, Sabtu (12/2/2022), Goldberg diketahui bekerja sebagai koordinator penerapan sanksi PBB terhadap Korea Utara atas program senjata nuklir dan rudalnya dari 2009 hingga 2010.
Jabatan di salah satu sekutu utama Amerika Serikat itu selama lebih dari setahun ini diisi kuasa usaha sejak duta besar terakhir untuk Korea Selatan, mantan Laksamana Angkatan Laut Harry Harris, mengundurkan diri ketika Biden menjabat pada Januari 2021.
Walaupun Seoul dan Washington bersikeras aliansi mereka "kuat", sanksi telah menjadi sumber kontroversi karena mereka menghalangi keinginan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk lebih banyak bekerja sama dalam bidang ekonomi dengan Korea Utara.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670
Sekarang Menjabat Dubes AS untuk Kolombia
Goldberg diketahui telah menjabat sebagai duta besar untuk Kolombia sejak 2019. Ia sebelumnya menjadi kuasa usaha di Kuba dan duta besar untuk Filipina dan Bolivia, di antara jabatan lainnya.
Sebelumnya, pencalonan dubes yang juga jadi sorotan adalah untuk perwakilan AS di Turki.
Jeff Flake, mantan senator Amerika Serikat dan salah satu pengkritik Donald Trump yang paling vokal, dinominasikan oleh Presiden Joe Biden sebagai duta besar untuk Turki. Negara itu disebut sebagai salah satu aliansi AS yang paling rumit.
Flake menyampaikan bahwa ia "dengan senang hati dan merasa terhormat" untuk dipilih sebagai duta besar Turki, seperti dikutip dari AFP, Rabu 14 Juli 2021.
"Ini adalah jabatan penting pada waktu yang penting bagi kedua negara kita. Cheryl dan saya berterima kasih atas kesempatan untuk melayani, dan ingin mengenal orang-orang luar biasa di Turki," kata Flake, yang menyertakan istrinya, mengumumkan nominasi menjadi duta besar Turki dalam sebuah postingan blog.
“Dengan pencalonan ini, pemerintahan Biden menegaskan kembali tradisi terbaik kebijakan luar negeri dan diplomasi Amerika: kredo bahwa politik partisan harus berhenti di tepi air," tulis Flake.
Pencalonannya diumumkan dalam pernyataan rutin Gedung Putih ketika Biden mengisi pos-pos diplomatik utama, banyak dari mereka yang kosong enam bulan masa jabatannya.
Flake, yang tidak seperti banyak anggota Partai Republik, tidak pernah menarik kembali kritiknya terhadap Trump dan melangkah lebih jauh untuk berkampanye untuk Biden dalam pilpres 2020 lalu.
Advertisement