Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup plant based atau berbasis tumbuhan semakin menjadi pilihan setiap orang, khususnya di perkotaan. Mungkin seiring dengan pandemi COVID-19 yang membuat sejumlah orang mencari keseimbangan hidup dan healthy well-being.
Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial BRIN Dr. Lisman Suryanegara, M.Agr, menjelaskan, fenomena ini terjadi karena konsumen mulai peduli dengan produk berbahan alami.
Advertisement
"Tren ini tidak hanya pada personal care dan home care, tapi juga masuk ke dalam industri otomotif dan elektronik, dengan menggunakan natural fiber, bahkan kompositnya juga menggunakan selulosa tumbuhan dan polimernya pun tidak menggunakan polimer sintetis. Hal ini dikarenakan plant-based produk memiliki beberapa kelebihan diantaranya ramah lingkungan dan aman bagi konsumen,” katanya pada konferensi pers virtual peluncuran SoSoft, ditulis Sabtu (12/2/2022).
Lisman mengatakan, produk plant based dengan teknologi khusus akan menciptakan formulasi produk yang lebih sehat. Sebab tidak menggunakan paraben (pengawet), dan klorin (bleaching).
Tak perlu busa banyak
Salah satu produk yang inovasi dengan bahan alami misalnya deterjen. Lisman mengatakan, deterjen yang baik bukan hanya wangi namun juga membuat serat kain terjaga, tidak panas di tangan, tidak ada klorin dan paraben sehingga aman untuk kulit sensitif sekalipun.
"Banyak ibu-ibu di Indonesia kalau pilih deterjen itu mau yang banyak busanya. Padahal kenyataannya nggak seperti itu. Tidak harus busanya banyak, tapi bagaimana kinerjanya dalam mengangkat kotoran,"ujarnya.
Marketing Manager Fabric Care PT Sayap Mas Utama (Wings Group Indonesia) mengatakan, produk plant based ini menyasar wanita urban modern yang tidak takut mencoba hal-hal baru, dan digital savvy atau melek digital.
"Kami mengajak SoSoft Ladies untuk menerapkan gaya hidup seimbang atau balanced lifestyle baik dari aktivitas pekerjaan, rumah tangga, dan pribadi, untuk memenuhi aspirasi akan suatu hidup yang lebih baik,” katanya.
Advertisement