Liputan6.com, Jakarta - Perseteruan antara penyiar Gofar Hilman dengan perempuan bernama Hafsyarina Sufa Rebowo alias Syerin yang mengaku menjadi korban dugaan pelecehan seksual berakhir damai.
Polisi memfasilitasi pertemuan antara kedua belah pihak di Polda Metro Jaya pada Kamis 10 Februari 2022. Syerin melalui akun Twitter @quweenjojo sebelumnya membuat cuitan di Twitter menuding Golfar Himan melakukan pelecehan seksual.
Kemudian, pihak Gofar Hilman melaporkan Syerin karena dugaan telah melakukan pencemaran nama baik.
Baca Juga
Advertisement
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, pihak kepolisian menggunakan pendekatan mediasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sebagaimana Laporan Polisi Nomor : LP/B/461/VIII/2021/SPKT/BARESKRIM POLRI, pada 4 Agustus 2021.
Pelapor Gofar Hilman menuding terlapor Hafsyarina Sufa Rebowo alias Syerin telah melakukan pencemaran nama baik melalui media elektronik sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (3) Jo pasal 45 ayat (3) dan/atau pasal 310 KUHP dan/atau pasal 311 KUHP.
"Di sini peserta mediasinya ialah penyidik, pelapor dan terlapor," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (13/2/2022).
Zulpan mengatakan, terlapor Hafsyarina menyampaikan permohonan maaf kepada Gofar Hilman. Ketika itu, lanjut Zulpan terlapor juga bersedia membuat video permintaan maaf serta akan memposting di media sosial.
Gofar Hilman Memaafkan dan Tak Lanjutkan Perkara
Zulpan mengatakan, pelapor memaafkan terlapor atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan sepakat untuk berdamai dengan terlapor.
"Pelapor menyampaikan tidak akan melanjutkan perkara tersebut dan bersedia mencabut laporan polisi," tandas dia.
Advertisement
Syerin Membuat Klarifikasi dan Minta Maaf
Syerin membuat utas klarifikasi dan mengunggah dua video berisi permohonan maaf didampingi ayah ibunya. Syerin menyebut bahwa kasus pelecehan seksual itu tak pernah ada.
"Saya, Hafsyarina Sufa Rebowo atau Syerin ingin meminta maaf kepada Gofar Hilman, keluarga besar Gofar Hilman, dan masyarakat luas atas unggahan saya tanggal 8 juni 2021 di akun Twitter @quweenjojo," Syerin mengalawi cuitannya.
"Yang menuduh Abdul Gofar Hilman telah melakukan pelecehan seksual terhadap saya. Itu adalah tuduhan yang tidak benar, dibuat berdasarkan delusi dan imajinasi saya. Kejadian pelecehan itu sebenarnya tidak ada," ia menyambung.
Dalam cuitan berikutnya, Syerin mencoba mengingat kronologi dugaan pelecehan seksual yang menimpanya. Pada 19 Agustus 2018, Syerin minum dan berada di bawah pengaruh alkohol.
"Jadi pelecehan seksual Gofar itu sejujurnya nggak terjadi. Sejujurnya, ada rasa gelisah beberapa waktu setelah saya membuat tweet itu dan ingin meminta maaf ke Gofar Hilman karena sudah terlanjur," kata Syerin.
Syerin merasa utas cuitan itu telah mencemarkan nama Gofar Hilman. Namun di sisi lain, ada rasa takut dan bingung. Syerin tidak mengira reaksi publik sebesar itu atas twit yang pernah ia buat.
"Untuk itu, saya, dan juga kedua orang tua saya, memohon pintu maaf yang sebesar-besarnya kepada Gofar dan keluarga, juga seluruh pihak yang merasa dirugikan atas kesalahan yang pernah saya perbuat," tulis dia.
Di pengujung utas permohonan maafnya, Syerin mengaku belajar banyak hal. "Saya sudah belajar banyak dari kekeliruan ini. Sekali lagi saya mohon maaf dan terima kasih," ia mengakhiri.