Kasus Covid-19 Harian Kota Depok Tinggi, Satgas Akan Tambah Tempat Isolasi

Dadang Wihana mengatakan, kasus aktif orang terpapar virus Corona harian pada Sabtu 12 Februari 2022 tertinggi, yakni 2.588 kasus.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 13 Feb 2022, 09:02 WIB
Pengendara motor bermasker memasuki kawasan Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (12/4/2020). Menteri Kesehatan menyetujui menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Depok yang akan dimulai, Rabu (15/4) dalam pencegahan meluasnya COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, kasus aktif orang terpapar virus Corona harian pada Sabtu 12 Februari 2022 tertinggi, yakni 2.588 kasus.

Pemerintah Kota Depok pun berusaha untuk menekan penyebaran Covid-19 dengan menambah pusat isolasi terpusat. Adapun saat ini, tempat isolasi hanya berada di Pusat Studi Jepang (PSJ) Universitas Indonesia.

"Baru ada satu yakni di PSJ UI dengan 56 tempat tidur, kami berupaya mencarikan lokasi isolasi pusat lainnya RSUD wilayah timur," kata Dadang, Minggu (13/2/2022).

Berdasarkan data harian informasi Covid-19 Kota Depok pada Sabtu 12 Februari 2022, kasus aktif harian mengalami peningkatan sebanyak 2.588 kasus. Artinya, jumlah tersebut menjadi tertinggi selama pandemi Covid-19 di Kota Depok yang sebelumnya hanya 2.077 kasus dan terjadi pada pekan yang sama.

Adapun kasus meninggal dunia mengalami penambahan sebanyak satu kasus atau menjadi 2.183 kasus. Pada penambahan kasus kesembuhan mencapai 128 kasus atau menjadi 104.514 kasus, dan total kasus terkonfirmasi secara keseluruhan mencapai 130.187 kasus.

"Peningkatan kasus mempengaruhi Bed Occupancy Ratio atau keterisian tempat isolasi rumah sakit yang mencapai 62 persen," jelas Dadang.

Dia pun menjelaskan, untuk keterisian ICU di rumah sakit penanganan Covid-19 Kota Depok mencapai 47 persen, sedangkan untuk isolasi terpusat mencapai 85,71 persen. Untuk mengantisipasi meningkatnya kasus dan warga membutuhkan penanganan, sejumlah rumah sakit di Kota Depok telah bersiap untuk penambahan tempat tidur perawatan.

"Kami juga mencoba menjajaki kembali Wisma Makara UI untuk dijadikan lokasi isolasi terpusat," kata Dadang.

 


Isolasi Mandiri di Kecamatan tertunda

Dadang mengungkapkan, penggunaan kembali wisma Makara UI dibutuhkan waktu yang cukup lama. Hal itu dikarenakan, wisma tersebut masih menyelesaikan sejumlah agenda yang menggunakan wisma Makara UI untuk beberapa kegiatan.

"Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak UI dan mereka masih menyelesaikan sejumlah kegiatan dengan customernya," kata dia. Dadang tidak menampik rencana Pemerintah Kota Depok menyediakan lokasi isolasi terpusat berbasis masyarakat di tiap Kecamatan terjadi penundaan. Namun dirinya tidak menjelaskan secara terperinci penundaan lokasi isolasi terpusat berbasis masyarakat.

"Kita tunda dulu kita fokus dulu penambahan Wisma Makara UI dan Rumah Sakit Daerah wilayah timur," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya