Muncul Klaster Sekolah, PTM di Tulungagung Dihentikan Selama Sepekan

Latar belakang penghentian sementara kegiatan PTM di sekolah adalah temuan klaster COVID-19 di empat sekolah tingkat SMA/SMK/MA di daerah itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2022, 18:00 WIB
Siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin (6/9/2021). Dinas Pendidikan Provinsi Banten uji coba PTM di SMA di Kota Tangerang secara terbatas dengan sistem bergiliran serta menerapkan protokol kesehatan ketat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Tulungagung Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menghentikan seluruh kegiatan belajar-mengajar secara tatap muka di sekolah selama sepekan ke depan, terhitung mulai Senin (14/2) hingga Sabtu (19/2) demi mencegah penyebaran COVID-19.

"Kami akan menghentikan sementara PTM mulai tingkat TK hingga SMA selama sepekan," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Sabtu (12/2/2022), dilansir dari Antara.

Kebijakan ini ditempuh setelah pihaknya mengikuti rapat koordinasi via daring dengan Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan pada Jumat (10/2).

Latar belakang penghentian sementara kegiatan PTM di sekolah adalah temuan klaster COVID-19 di empat sekolah tingkat SMA/SMK/MA di daerah itu.

Sebagai gantinya, kegiatan pembelajaran akan dilakukan secara daring, sama dengan yang sudah berlaku di empat sekolah yang diidentifikasi terjadi penularan Corona pada puluhan siswa setempat.

Selain tingkat SMA, wabah COVID-19 juga menjangkiti dua siswa SD di Tulungagung. Namun di kelompok ini, hasil penelusuran tidak mendapati perluasan kasus. Siswa dan guru yang dilakukan tes antigen tidak satupun yang tertular.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 


Capaian Vaksinasi Anak

Guru menyapa para siswa sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sebuah sekolah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/9/2021). Pemerintah kembali membuka sekolah di tengah pandemi COVID-19. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mengatakan, minimnya penularan di SD ini menjadi bukti keberhasilan vaksin dalam menekan angka penularan COVID-19.

Menurut Didik, minimnya penularan COVID-19 di SD ini sebagai bukti keberhasilan vaksin dalam menekan laju penyebaran COVID-19.

Saat ini capaian vaksinasi sebesar 80 persen lebih dari 89.276 anak anak usia 6-11 tahun cukup efektif menekan penularan COVID-19.

Berdasar data di Pos Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, dalam dua hari ini kasus konfirmasi positif COVID-19 mulai terjadi peningkatan tajam.

Pada Kamis (10/2) ada 24 kasus konfirmasi positif, kemudian sehari kemudian (Jum'at, 11/2) ada 36 kasus baru. Mayoritas kasus baru yang berhasil diidentifikasi merupakan warga yang memiliki riwayat perjalanan luar kota.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya