Liputan6.com, Surabaya - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengungkapkan, Vaksin Merah Putih akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga, termasuk Afrika. Vaksin buatan karya anak bangsa ini juga digunakan sebagai vaksin primer (dosis 1 dan 2) dan vaksin booster.
"Vaksin Merah Putih ini nantinya juga akan dihibahkan kepada negara-negara tetangga, khususnya di Benua Afrika yang memiliki kendala dalam vaksinasinya," tutur Muhadjir saat memberikan sambutan acara Pencanangan Uji Klinik Fase 1 Vaksin Merah Putih di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, ditulis Minggu (13/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Vaksin Merah Putih menjadi wujud kemajuan dan kemandirian bangsa dalam penanganan virus Corona. Pemerintah sangat mendukung pengembangan dan percepatan vaksin COVID-19 produk dalam negeri agar dapat segera dimanfaatkan secara nyata oleh masyarakat luas.
"Mengingat vaksin Merah Putih merupakan produk dalam negeri, yang mana perwujudan dari kemajuan dan kemandirian bangsa sebagai upaya untuk mendorong tercapainya ketahanan nasional," lanjut Muhadjir.
Ada 7 lembaga pengembang Vaksin Merah Putih, yakni tim dari Universitas Airlangga (UNAIR), Institut Teknologi Banding (ITB), Universitas Indonesia (UI), Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman BRIN, Universitas Padjadjaran, serta tim Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang saat ini juga sudah melebur ke dalam BRIN.
Pengembangan Vaksin Merah Putih Unair-Biotis Lebih Cepat
Dari ketujuh lembaga yang mengembangkan Vaksin Merah Putih produk dalam negeri, pengembangan yang dilakukan oleh Unair bersama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia memiliki perkembangan paling cepat. Mulai 9 Februari 2022, sudah dilakukan uji klinik fase 1 di RSUD Dr. Soetomo.
Kick off uji klinik tersebut disaksikan langsung oleh Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan Rektor Unair Mohammad Nasih, sebagaimana pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Sebelum uji klinik fase 1, Vaksin Merah Putih kerja sama Unair-PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia telah melewati uji pra klinik 1 dan 2 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebanyak 90 relawan antara 18 sampai 60 tahun tergabung dalam uji klinik fase 1.
Apabila sukses, uji klinik Fase 2 melibatkan 400 relawan dan fase 3 sebanyak 5.000 relawan. Setelah ketiga fase uji klinis berhasil dilewati, maka bisa disuntikkan untuk umum pada pertengahan tahun 2022. Vaksin Merah Putih juga sudah mengantongi Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Advertisement