Serang Model Thailand Sampai Babak Belur, Pelaku Ditangkap di New York

Model Thailand bernama Bew Jirajariyawetch datang ke New York untuk bekerja, namun wajahnya babak belur karena diserang.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Feb 2022, 20:48 WIB
Sebuah kereta bawah tanah melintasi subway Cortlandt Street station yang baru dibuka lagi di New York, Sabtu (8/9). Stasiun ini hancur lebur karena berada tepat di bawah gedung WTC, tempat insiden 9/11 terjadi. (AP Photo/Patrick Sison)

Liputan6.com, New York City - Pada November 2021 lalu, seorang model dari Thailand menjadi sasaran serangan dan penjambretan di New York. Peristiwa terjadi saat model Thailand bernama Bew Jarijariyawech sedang menunggu subway.

Mendadak, ia dibekap dari belakang dan dihajar. Terkini, pelaku bernama Kevin Douglas (40) dikabarkan sudah berhasil diringkus polisi dan dijerat pasal berlapis. 

Dilaporkan New York Post, Minggu (23/2/2022), pelaku dijerat perampokan tingkat dua, perampokan tingkat tiga, dan serangan tingkat dua. Dan ternyata, pelaku sudah lama tertangkap.

Model Thailand Bew Jirajariyawetch (kanan) dan pelaku penyerangan Kevin Douglas. Dok: NYPD, Jiyajariyawetch via New York Post

Ia dilaporkan telah ditangkap sejak 22 November, hari yang sama ketika menyerang model Thailand itu, tetapi karena kejahatan yang berbeda.

Model Jirajariyawech berharap pelaku tidak akan melakukan hal serupa kepada orang lain.

"Tidak ada yang bisa mengubah apa yang terjadi pada saya, tetapi saya senang mengetahui bahwa dia tidak akan bisa melakukan ini kepada orang lain," ujarnya.

Pandangan wanita itu terhadap New York juga kini telah berubah, sebab ia telah melihat "sisi lain" dari kota tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Rekam Jejak Kriminal yang Panjang

Kasus kekerasan kepada model Thailand, Bew Jirajariyawetch, pada akhir 2021 di New York. Dok: Twitter/@syissle

Menurut laporan New York Post, pelaku telah ditahan sebanyak 44 kali.

Sejak 1997, ia terkena masalah narkoba, penyerangan, kepemilikan senjata, pencurian, dan pemalsuan barang (tampering). Pada 13 Mei 2019, ia sempat ditahan hingga 16 kali.

Pada 22 November 2021, ia ditangkap bukan karena serangan ke Jirajariyawech, tetapi karena pernah meninju seorang wanita di Jamaika.

Pada kasus-kasus terbarunya, ia rencananya akan diadili pada 11 April di pengadilan Manhattan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya