Liputan6.com, Surabaya - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengatakan, fasilitas isolasi terpusat (isoter) hanya digunakan untuk bergejala ringan hingga sedang, sedangkan masyarakat yang bergejala berat dan kritis perlu penanganan lebih lanjut di rumah sakit.
"Sesuai arahan Bapak Presiden (Joko Widodo), untuk rumah sakit hanya digunakan kepada mereka yang bergejala COVID-19 berat dan kritis," kata Muhadjir saat meninjau isolasi terpusat Asrama Haji Kota Surabaya, Jawa Timur, ditulis Minggu (13/2/2022).
"Bagi yang bergejala ringan dan sedang cukup di isoter ataupun melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah."
Baca Juga
Advertisement
Terkait kesiapan isoter Asrama Haji Kota Surabaya, Muhadjir menyebut, sudah bagus dan sangat siap untuk mengantisipasi kemungkinan dari kenaikan kasus COVID-19 saat ini.
"Lokasi asrama haji ini sudah sangat bagus dan saya kira sudah sangat siap untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk dari kenaikan kasus COVID-19, terutama varian Omicron," lanjut Muhadjir dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Saat dikunjungi, sebanyak 248 orang memanfaatkan fasilitas isoter Asrama Haji Kota Surabaya yang memiliki kapasitas 432 kamar dilengkapi fasilitas kamar mandi dalam dan masing-masing diisi 3 tempat tidur.
Perkembangan Isolasi di Wisma Atlet dan Rusun
Pemerintah juga menyiapkan wisma dan rusun sebagai tempat isolasi terpusat bagi para pelaku perjalanan. Seperti di RSDC Wisma Atlet Kemayoran (Tower 4, 5, 6 dan 7) Jakarta, jumlah pasien per 13 Februari 2022 pukul 08.00 WIB sebanyak 4.358 orang (2.005 pria, 2.353 wanita).
"Semula 4.482 orang, berkurang 124 orang. Jumlah pasien sejak tanggal 23 Maret 2020 sampai 13 Februari 2022 adalah 140.276 orang," tulis Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian melalui pesan singkat yang diterima Health Liputan6.com hari ini.
RSDC Rusun Pasar Rumput (Tower 1, 2 dan 3), jumlah pasien rawat inap berjumlah 2.977 orang (1.502 pria, 1.475 wanita). Sebelumnya, 2.573 orang, bertambah 404 orang. Jumlah pasien sejak tanggal 21 September 2022 sampai 13 Februari 2022 adalah 54.167 orang
Di RSDC Rusun Nagrak (Tower 1, 2, 3, 5 dan 6), pasien karantina berjumlah 3.300 (1.676 pria, 1.624 wanita). Semula 3.204 orang, bertambah 96 orang. Jumlah pasien sejak tanggal 21 Desember 2022 sampai 13 Februari 2022 adalah 15.088 orang.
Advertisement