Liputan6.com, Jember - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut berduka atas tragedi ritual di Pantai Payangan, Jember, yang menewaskan belasan korban akibat tersapu ombak.
"Tentu berduka. Innalillahi wa innailaihirajiun," ujarnya, Minggu (13/2/2022).
Advertisement
Khofifah memastikan telah berkoordinasi dengan Bupati Jember Hendy Siswanto mengenai penanganan para korban.
Para korban diketahui merupakan rombongan Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang berasal dari berbagai kecamatan di wilayah Jember, yang pada Sabtu malam, 12 Februari 2022, tersapu gelombang tinggi saat menggelar ritual di Pantai Payangan.
Menurut informasi dari Bupati Jember, kata Khofifah, ketika rombongan baru tiba di lokasi, sesaat jelang menggelar ritual, telah diperingatkan oleh petugas pantai bahwa ada potensi gelombang tinggi yang membahayakan di kawasan laut tersebut.
"Kita berdoa mudah-mudahan semua dipanggil dalam keadaan Husnul Khatimah. Khilafnya diampuni dan amal kebaikannya diterima Allah SWT," ucapnya.
Dalam kondisi cuaca seperti sekarang ini, Khofifah mengimbau warga Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Ada potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah laut Jawa Timur sehingga warga khususnya yang berdomisili di dekat pantai agar berhati-hati," tuturnya.
13 Selamat
Sementara itu, sebanyak 11 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 13 korban ditemukan selamat setelah terseret arus laut ketika menggelar ritual di pesisir Pantai Payangan Kabupaten Jember.
Rombongan Kelompok Tunggal Jati Nusantara bergerak secara estafet dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung dan Jenggawah sebanyak 24 orang.
Sejumlah korban yang meninggal dunia ditemukan tidak jauh dari lokasi terseretnya arus laut pantai selatan tersebut, baik mengambang di laut maupun di sekitar pantai.
Advertisement