Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong melaporkan rekor 1.514 kasus COVID-19 baru pada Sabtu 12 Februari. Para pejabat di negara tersebut berjuang untuk menahan wabah yang kini kian meluas.
Hong Kong dan China adalah beberapa di antara beberapa tempat di dunia yang masih berjuang menekan wabah COVID-19 alih-alih mencoba hidup dengan virus. Tetapi varian Omicron terbukti sulit untuk tetap terkendali di pusat keuangan global tersebut, seperti dikutip dari laman france24, Senin (14/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
"Ini adalah pertempuran terberat melawan virus dalam dua tahun terakhir," Edwin Tsui, dari Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong mengatakan kepada wartawan.
"Tolong tetap di rumah. Kami membutuhkan kerja sama Anda."
Kepala sekretaris Hong Kong John Lee, Menteri Kesehatan Sophia Chan dan Kepala Keamanan Chris Tang berada di Shenzhen pada Sabtu 12 Februari, untuk membahas langkah-langkah dukungan dengan pejabat China.
Langkah-langkah tersebut diharapkan mencakup penyediaan jutaan alat tes dan bantuan untuk membangun lebih banyak fasilitas karantina dan berpotensi menjadi rumah sakit darurat, karena kapasitas medis semakin meningkat di semua lini.
Tempat tidur rumah sakit untuk pasien COVID-19 sudah terisi sekitar 90%, sementara fasilitas isolasi juga hampir maksimal, kata pihak berwenang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ancaman Omicron
Ratusan ribu orang telah dipaksa untuk melakukan tes setiap hari, termasuk orang tua dan anak-anak, mengantre berjam-jam di luar pusat pengujian.
Ahli epidemiologi Universitas Hong Kong mengatakan, jumlah infeksi bisa mencapai puluhan ribu sehari dalam hitungan minggu.
Ini bisa menimbulkan risiko besar bagi orang tua, banyak dari mereka tidak divaksinasi setelah keberhasilan Hong Kong dalam mencegah virus untuk waktu yang lama.
Infeksi tercatat di sekitar 42 panti jompo, kata Tsui.
Beberapa ahli epidemiologi mengatakan, hanya penguncian penuh selama sekitar dua bulan dapat membawa jumlah infeksi kembali ke nol.
Hong Kong telah mencatat lebih dari 20.000 infeksi dan lebih dari 200 kematian sejak awal pandemi, jauh lebih sedikit daripada sebagian besar tempat lain.
Hong Kong adalah salah satu kota besar yang paling terisolasi di dunia, dengan jadwal penerbangan turun 90%, dan hampir tidak ada yang diizinkan untuk transit.
Advertisement