Waskita Karya Raih PMN Rp 3 Triliun pada 2022, untuk Apa Saja?

Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk (WSKT), Destiawan Soewardjono menuturkan, pihaknya menerima tambahan PMN Rp 3 triliun pada 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Feb 2022, 13:33 WIB
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menerima penyertaan modal negara (PMN) pada 2022 sebesar Rp 3 triliun.

Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, Destiawan Soewardjono menuturkan, pihaknya menerima tambahan PMN Rp 3 triliun untuk menyelesaikan sejumlah ruas tol. Tol itu antara lain Kayu Agung-Palembang-Betung dan Ciawi-Sukabumi.

"Tahun 2022 akan terima PMN Rp 3 triliun untuk penambahan penyelesaian Kayu Agung-Palembang-Betung dan Ciawi-Sukabumi,” ujar Destiawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (14/2/2022).

Dalam pemaparan kepada DPR, persentase kepemilikan ruas tol  Waskita Karya di Kayu Agung-Palembang-Betung sebesar 98,18 persen dan Ciawi-Sukabumi sebesar 99,99 persen.

Destiawan menuturkan, pihaknya telah menerima PMN Rp 7,9 triliun pada 2021. Alokasi PMN pada 2021 antara lain untuk ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung Rp 3,03 triliun, Bekasi-Cawang-Kampung Melayu sebesar Rp 1,13 triliun, Cimanggis-Cibitung Rp 623 miliar, Pejagan-Pemalang sekitar Rp 204 miliar, Ciawi-Sukabumi sebesar Rp 637 miliar. Pada 2022, ruas Pasuran-Probolinggo sekitar Rp 1,2 triliun, dan Legundi-Bunder-Manyar senilai Rp 1,05 triliun.

"Dana tersebut setelah terima dari pemerintah pada akhir 2021 tepatnya 29 Desember 2021. Kami akan teruskan sebagai setoran modal kepada Waskita Toll Road. Waskita Toll Road akan teruskan kepada tujuh ruas tol yang sudah kami laksanakan 10 Februari 2022 sehingga dana diharapkan untuk proses pembayaran,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Waskita Karya Tbk, Taufik Hendra Kusuma menuturkan, pihaknya telah melakukan rights issue pada 30 Desember 2021. Saat itu, perseroan menargetkan dana dari rights issue Rp 4 triliun, tetapi yang didapatkan Rp 1,5 triliun. Taufik menyampaikan hal itu terjadi lantaran kondisi pasar saham.

"Kondisi market sudah cukup turun dari target Rp 4 triliun, kita masih dapatkan Rp 1,5 triliun, ada gap Rp 2,5 triliun,” kata dia.

Dengan rights issue tersebut, komposisi pemegang saham Waskita Karya berubah dari komposisi pemerintah 66 persen menjadi 75,35 persen dan publik 24,65 persen. Adapun pemerintah ingin komposisi kepemilikan saham Waskita Karya kembali ke 66 persen.

Namun, Taufik menuturkan, saat ini kondisi menantang melihat kondisi pasar saham saat ini. "Tetapi kami gunakan asumsi kembali 66 persen. Dana publik ditargetkan Rp 3,9 triliun-Rp 4 triliun, ditambah PMN Rp 3 triliun berarti total penerimaan  pada 2022 menjadi sekitar Rp 7 triliun, kami gunakan asumsi itu dulu untuk PMN 2022,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham WSKT

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin, 14 Februari 2022, saham WSKT turun 6,15 persen ke posisi Rp 610 per saham.

Saham WSKT dibuka turun lima poin ke posisi Rp 645 per saham. Saham WSKT berada di level tertinggi Rp 650 dan terendah Rp 605 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.032 kali dengan volume perdagangan 1.655.891. Nilai transaksi Rp 101,9 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya