Selamat dari Maut, Pimpinan Ritual di Pantai Payangan Luka Serius

Nurhasan turut tenggelam digulung ombak saat ritual dengan 23 anggotanya. Akan tetapi, guru spiritual itu berhasil selamat berikut 12 orang lainnya.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 14 Feb 2022, 18:00 WIB
Sejumlah korban hilang di Pantai Payangan ditemukan meninggal. (Istimewa)

Liputan6.com, Jember - Nurhasan (35), pimpinan kelompok ritual Tunggal Jati Nusantara, menjadi korban yang berhasil selamat dari maut ombak Pantai Payangan Jember.

Nurhasan turut tenggelam digulung ombak saat ritual dengan 23 anggotanya. Akan tetapi, guru spiritual itu berhasil selamat berikut 12 orang lainnya.

Namun, dia menderita luka cukup parah sehingga harus mendapat perawatan medis intensif. Semula, Nurhasan sempat dirawat di Puskesmas Ambulu. Namun karena luka serius, maka harus dirujuk ke rumah sakit.

"Awalnya ada tiga pasien korban Payangan di sini, termasuk yang atas nama Bapak Nurhasan. Tapi, satu pasien boleh pulang kondisinya membaik. Sementara, satu pasien lagi dan juga Pak Nurhasan dirujuk ke rumah sakit daerah dr. Soebandi," kata seorang perawat Puskesmas Ambulu, Senin (14/2/2022).

Tri Wiranto, Wakil Direktur RSD dr. Soebandi membenarkan bahwa pihaknya menerima rujukan dua pasien korban ritual maut Pantai Payangan.

"Kemarin sore kami mendapat rujukan dua pasien dari Puskesmas Ambulu. Salah satunya memang Pak Nurhasan," ungkapnya, Senin, (14/2/2022).

 

Bukit Kamboja Tempat Ditmukanya Jenazah Terakhir Korban Tragedi Ritual di Pantai Payangan Jember. (Istimewa)

Penanganan

Tri Wiranto belum dapat menjelaskan detail luka yang diderita oleh guru spiritual Tunggal Jati Nusantara maupun salah seorang muridnya yang sedang dalam perawatan medis tersebut.

Alasannya, rumah sakit masih berupaya keras menangani pasien. Tentunya, setiap waktu penanganan medis selalu mengalami perubahan dengan tingkat yang berbeda.

"Kami sedang menangani pasien yang ada petugasnya masing-masing. Kami juga menerima penanganan jenazah para korban Pantai Payangan yang meninggal dunia," kata Tri Wiranto. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya