Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin, Ethereum dan Kripto berkapitalisasi besar lainnya melemah pada perdagangan Senin (14/2/2022). Investor kembali fokus terhadap konflik antara Rusia dan Ukraina yang bisa memicu perang dunia ke-3.
Selain itu, spekulasi bank sentral Amerika Serikat (AS) bakal ekstra hawkish dalam melakukan transisi menuju kebijakan moneter ketat, sehingga menyusutkan likuiditas ke pasar kripto.
Amerika Serikat mengatakan Rusia telah mengumpulkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina untuk meluncurkan invasi besar. Serangan Rusia dapat dimulai kapan saja dan kemungkinan akan dimulai dengan serangan udara, kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan dalam jumpa pers.
Baca Juga
Advertisement
Itu sebelum PBS melaporkan Amerika Serikat percaya pemimpin Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menyerang Ukraina dan telah mengkomunikasikan rencana itu kepada militer Rusia.
"Jika Ukraina benar-benar diserang, maka situasi menjadi semakin tidak pasti. Sepertinya, investor tergiur untuk mencairkan keuntungan. Maklum, Bitcoin sempat menembus level USD 44,000," kata Chief Executive Officer Litedex Protocol, Andrew Suhalim, Senin (14/2/2022).
"Ketidakjelasan pasar tentang bagaimana kenaikan suku bunga mungkin berkembang telah berkontribusi pada sesi hiruk pikuk minggu ini karena Bitcoin tetap ragu-ragu di masa depan,” ia menambahkan.
Washington mendesak semua warga AS untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam. Negara-negara lain, termasuk Inggris, Jepang, Latvia, Norwegia, dan Belanda, meminta warganya untuk segera meninggalkan Ukraina.
Adapun konsumen AS turun ke level terendah dalam lebih dari satu dekade pada awal Februari di tengah ekspektasi bahwa inflasi akan terus meningkat dalam waktu dekat. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks naik tipis.
Menurut data dari Coinmarketcap, pelemahan terparah terjadi pada Solana (SOL). Kripto ini turun 5,36 persen dalam sehari, menjadi USD 91,24 atau sekitar Rp 1,3 juta per keping. Nilai dalam sepekan pun memerah sebesar 19,97 persen.
Sedangkan XRP (XRP) dan Cardano (ADA) juga merosot sebesar 3,79 persen dan 3,28 persen. Karena pelemahan itu, nilai ADA menurun menjadi 10,66 persen sedangkan XRP menghijau 14,39 dalam sepekan ini.
Pelemahan dilanjutkan oleh BNB yang turun 2,77 persen dan kini satu keping nya dihargai USD 392,74. Nilai BNB juga memerah dalam sepekan hingga 6,31 persen.
Kemudian Ethereum (ETH) merosot sebanyak 2,45 persen dan kini dihargai USD 2.850 per keping. Nilai ETH terpantau melemah sepekan terakhir hingga 5,80 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Lainnya
Bitcoin (BTC) juga ikut memerah sebanyak 1,26 persen dalam 24 jam terakhir. Mata uang dengan kapitalisasi terbesar ini sepekan terakhir terlihat turun menjadi 1,07 persen.
Sedangkan Terra (LUNA) turun 1,06 persen dan nilainya melemah sepekan terakhir sebesar 5,85 persen. Terra kini bernilai USD 52,54 per keping.
Pelemahan ditutup oleh USD Coin (USDC) yang merah sebesar 0,04 persen dan menurun dalam sepekan sebesar 0,05 persen. Nilainya kini menjadi USD0,9994 per keping.
Secara rata-rata, aset kripto memerah 2,14 persen dibandingkan hari sebelumnya. Hingga saat ini, kapitalisasi pasar kripto senilai USD 1,86 triliun.
Dalam perdagangan sore ini, Bitcoin pada jam 15.00 WIB, melemah di harga UD 42.401 per koin dengan volume transaksi sebesar USD 17,33 miliar dengan kapitalisasi pasar USD 801,8 miliar.
Prediksi
Sedangkan untuk perdagangan Selasa, 15 Februari 2022, Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif tetapi melemah di kisaran USD 42.200 hingga USD 43.200 per koin.
Advertisement