Liputan6.com, Jatim - Pandemi Covid-19 memukul mundur hampir semua sektor, termasuk perekonomian. Beragam upaya dilakukan untuk bertahan agar tak gulung tikar.
Begitu juga di Provinsi Jawa Timur, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih bertahan di masa pandemi Covid-19.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga melakukan sejumlah upaya agar UMKM bertahan di masa ini, salah satunya dengan rumah kurasi yang menjadi media untuk kurasi produk UMKM sebelum dikirim ke luar negeri.
Baca Juga
Advertisement
Rumah kurasi didirikan oleh BI Kantor Perwakilan Jatim untuk membantu agar produk UMKM yang hendak dikirim ke luar negeri. Hal ini bertujuan agar produknya bisa terstandar dengan baik dari sisi kualitas serta daya saingnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan hingga saat ini, total telah ada sebanyak 318 produk UMKM yang berhasil dikurasi oleh Rumah Kurasi.
"Sebanyak 17 UKM dikurasi dengan sasaran tembus ke Pasar Ekspor, kemudian 42 UKM ke Pasar modern dan 259 UKM ke Pasar Tradisional," katanya, Senin (14/2/2022).
Menurut Khofifah, keberadaan rumah kurasi ini penting mengingat kontribusi UMKM untuk Produk Domestik Bruto (PDB) menyumbang cukup besar yaitu 57,25 persen. Termasuk kemampuan UMKM menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.
Serap Tenaga Kerja
Di antara gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di masa pandemi, UMKM justru menyerap tenaga kerja terbanyak dibandingkan sektor usaha lainnya.
"Melalui program Rumah Kurasi, yang merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia, dengan Dinas KUMKM dan Perindag Jawa Timur perlahan tapi pasti UMKM Jatim terus naik kelas," ujarnya.
Khofifah mengatakan, untuk bisa menembus pasar luar negeri harus terstandarisasi dengan baik. Setiap negara juga mempunyai ketentuan tersendiri untuk produk yang masuk.
Untuk itu, dibutuhkan bantuan dari mereka yang ahli yakni kurator. Selain itu, juga dibutuhkan asesor serta instruktur.
Karenanya, lanjut dia, di Rumah Kurasi tersebut juga memiliki format pendampingan. Dimana pendampingan dilakukan oleh 12 asesor berkompeten, 25 instruktur kurator dan 58 kurator rumah kurasi.
"Sehingga produk UMKM Jatim yang dikurasi bukan hanya dinilai layak atau tidak diperluas pasarnya. Melainkan, di Rumah Kurasi ini seluruh program dilaksanakan dengan fokus pada pengembangan ekosistem dan kolaborasi," imbuhnya.
Advertisement