Liputan6.com, Batam - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sukses menggelar Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) yang digelar secara hybrid, Minggu (13/2/2022). Sebanyak 18 peserta berbagai jenjang dinyatakan berkompeten.
Konsep semi hybrid yang diterapkan AJI Indonesia di Batam ini dijadikan pilot project uji kompetensi di 2022.
Advertisement
Seorang penguji, P Hasudungan Sirat mengatakan, UKJ di Batam sangat menarik dan istimewa sebab kali pertama ujian dengan pendekatan digital digelar AJI. Bahkan dirinya menyebut, ini yang pertama kali di Indonesia, karena AJI sudah mengambil ancang-ancang jauh lebih awal.
"Pelaksanaan pada hari pertama cukup lancar, dalam arti proses itu berjalan sesuai dengan desainnya. Lalu para peserta juga antusias sejak sesi pertama sampai sesi pamungkas hingga pukul 19.30 WIB. Jadi ujiannya tentang penggalian wawasan dan juga pengalaman kawan-kawan sebagai jurnalis," katanya.
Sebagai prototipe, kata dia, UKJ sistem semi hybrid ini berjalan sukses. Tentunya, ini terlaksana dari sinergi dari kawan-kawan panitia AJI Batam, AJI Indonesia, dan juga penguji dari daerah lain.
Menurutnya, bagaimanapun UKJ ini hanya ujian. Jika nanti para peserta dinyatakan lulus, belum tentu pula sudah sempurna sebagai seorang jurnalis.
"Karena ujian sesungguhnya adalah apa yang akan mereka lakukan seusai perhelatan UKJ semi hybrid ini. Walau nilai para peserta tinggi-tinggi, kalau mereka melanggar kode etik itu dengan sendirinya bisa dikatakan gagal," kata Hasudungan.
Hasudungan menjelaskan, ujian bagi jurnalis sebenarnya adalah pasca-UKJ, dan itu berlangsung lama. Oleh karena itu, UKJ ini tidak sekali jalan. Layaknya surat mengemudi, UKJ pun idealnya ada masa berlakunya. Mengingat ujiannya seumur hidup, sekali seorang jurnalis melakukan pelanggaran maka harus dievaluasi kembali dan diberi sanksi.
Sebaliknya, kalau seorang jurnalis berjalan di trek yang benar, maka apa yang diujikan pada UKJ membuatnya dinyatakan kompeten.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Respons Dewan Pers
Tenaga Ahli Dewan Pers Marah Sakti Siregar, mengucapkan selamat atas suksesnya UKJ secara virtual yang telah digelar dalam dua hari itu. Pihaknya pun secara intens terus memantau seluruh pelaksanaan UKJ virtual sejak hari pertama.
"Perhatian kami adalah pada kualitas pengujian. Karena dalam rapat Dewan Pers menggarisbawahi boleh melakukan UKJ online tapi dengan kualitas yang sama dengan tatap muka," katanya.
Dia pun mengapresiasi AJI Indonesia yang sudah merintis pelaksanaan UKJ secara virtual. Dewan Pers percaya, AJI Indonesia dapat meningkatkan kualitas dan profesionaltas wartawan.
"Rampungnya UKJ semi hybrid itu memberi harapan jika dikelola oleh tim yang baik maka bisa berjalan dengan sempurna. Meski begitu, tetap diperlukan persiapan matang sebelum pelaksanaannya," kata dia.
Advertisement
Jaringan Internet
Sementara itu, Bidang Pendidikan AJI Edy Can mengatakan, sudah hampir 2 tahun AJI berniat menggelar UKJ tetapi terkendala oleh pandemi Covid-19.
Selama hampir 2 tahun itu pula, AJI terus berusaha melakukan terobosan menggelar UKJ. Menurutnya LMS masih perlu disempurnakan.
"Saya melihat ada banyak kekurangan, tetapi saya juga melihat sistem LMS ini bahkan bisa dioperasikan oleh komputer model lama. Sehingga tidak ada kendala berarti sejauh didukung oleh jaringan internet yang memadai," katanya.
Dia menyampaikan, dengan banyaknya kegiatan yang ada di AJI, maka sistem LMS yang digunakan saat UKJ semi hybrid bisa juga dipakai untuk kegiatan lainnya.
Sementara, Ketua AJI Batam Slamet Widodo, bangga karena telah ambil peran sebagai salah satu pelopor era baru UKJ.
"Kalaupun ada kekurangan, bakal jadi evaluasi untuk perbaikan-perbaikan di berbagai tempat yang dilaksanakan AJI di berbagai kota lainnya," kata dia