Lewat Presidensi G20, Indonesia Ajak Seluruh Dunia Pulih Bersama

Forum G20 merupakan forum strategis untuk membahas isu global, jadi isu terkini kesehatan global, stabilitas keuangan, perubahan iklim.

oleh Arief Rahman H diperbarui 14 Feb 2022, 19:19 WIB
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra.

Liputan6.com, Jakarta - a Indonesia menjadi tuan rumah gelaran akbar G20 hingga akhir November 2022 mendatang. Mengusung tema Recover Together, Recover Stronger, Indonesia mengajak seluruh negara di dunia untuk bangkit bersama dari efek pandemi Covid-19.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra mengatakan sejumlah manfaat akan dirasakan dari presidensi G20 ini. misalnya dalam mengakselerasi kemampuan bangkit bersama khususnya negara berkembang.

"Recover together tadi adalah suatu strategi dalam jangka menengah, sedangkan recover stronger adalah strategi jangka menengah dan panjang. Exit strategi ini adalah koordinasi kebijakan ekonomi jangka pendek," ujarnya.

Wempi mengatakan, berkumpulnya negara besar di G20 akan membawa manfaat baik langsung maupun tidak langsung. Maka, dipandang penting dalam menmbahas isu-isu sentral, seperti isu kesehatan global, transformasi ekonomi dan perubahan iklim.

"Forum G20 merupakan forum strategis untuk membahas isu global, jadi isu terkini kesehatan global, stabilitas keuangan, perubahan iklim. Sekarang di foum G20 karena negara besar yang memiliki peran sentral dalam koordimasi ekonomi dan kebijakan global itu di G20, bagi keberhasilan ekonomi ataupun penangann pandemi," ujar Wempi dalam Media Briefing persiapan 2nd FCBD dan 1st FMCBG G20: Momentum Ekonomi Dunia Bangkit dan Pulih, Senin (14/2/2022).

Wempi mengatakan, selain manfaat itu, terdapat manfaat langsung lainya seperti secara jangka pendek ada devisa. Seperti aspek keramahan atau hospitality yang berdampak positif terhadap konsumsi domestik.

Untuk jangka panjang, presidensi Indonesia dalam G20 juga akan memberikan dampak langsung terhadap investasi.

"Akhirnya akan ada beberapa kegiatan yang kita showcase-kan manfaat langsung dari G20 tadi dalam bentuk proyek-proyek investasi," jelasnya.

Wempi melanjutkan, pada G20 ini mengusung beberapa konteks yang akan dibahas untuk kemajuan ekonomi, kesehatan maupun energi bersih dunia.

"Tiga agenda prioritas terkait dengan G20 arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan energi transisi yang berkelanjutan," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Scarring Effect

Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) menjadi rangkaian acara Forum G20 di Bali (dok: Bank Indonesia)

Sementara itu, sebagai bagian dari Finance Track yang jadi forum menteri keuangan dan deputi bank sentral negara-negara anggota G20, Wempi menyebut salah satunya akan dibahas mengenai luka akibat pandemi Covid-19. Luka yang disebut scarring effect itu yang menyebabkan turunnya produktivitas baik segi Sumber Daya Manusia hingga kemampuan perusahaan.

Luka tersebut dipandang tidak mudah untuk dapat menyembuhkan kembali. Namun, menurutnya untuk dapat pulih akan membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian pola kerja baru.

"Yang kedua investasi yang semakin menurun akibat pandemi, yang ketiga adalah banyaknya pengangguran, kondisi ini adalah salah satu contoh dari luka akibat pandemi yang harus dihadapi semua negara dan ini harus komunikasi yang sangat baik," jelasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya