Liputan6.com, Purbalingga - Badai Covid-19 kembali terjadi di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah. Bahkan, kasus kematian akibat Covid-19 varian Omicron di Jawa Tengah naik signifikan, mencapai 280 persen.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memaparkan perkembangan kasus aktif Covid-19 khususnya varian Omicron di Jawa Tengah dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19, yang diikuti secara virtual oleh Pemkab dan Pemkot se-Jawa Tengah, termasuk Purbalingga, Senin (14/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Ganjar, kasus kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah naik 280 persen atau mencapai 12 orang. Angka tersebut berasal dari pemutakhiran data per Senin (14/2/2022), dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Tengah dan dilaporkan secara virtual.
“Jumlah kematian naik signifikan. Tapi kami minta warga jangan panik terutama nakes dan satuan layanan kesehatan (RS) karena kita sudah pengalaman dalam penanganan varian delta,” kata Ganjar, dalam keterangan tertulis Humas Pemkab Purbalingga.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penanganan Covid-19 di Jateng
Ganjar menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah ikut berperan dalam penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.
Dirinya berpesan agar semua pihak tetap melakukan layanan dengan baik termasuk mengkampanyekan agar warga jangan mengucilkan warga yang baru tiba dari luar negeri.
“Terus kampanyekan Prokes kepada warga dan sampaikan kepada warga agar jangan mengucilkan warga yang baru saja tiba dari luar negeri,” ujarnya.
Ganjar menambahkan, sampai dengan saat ini jumlah terkonfirmasi aktif di Jawa Tengah total 10.923. Jumlah tersebut termasuk ke dalam kenaikan jumlah kasus aktif harian yang berjumlah 3.250 (naik 44,74 persen).
“Vaksinasi harus digenjot agar penyebaran Covid-19 di Jawa Tengah bisa ditekan. Jogo Tonggo juga kami minta untuk terus dijalankan,” ucap Ganjar.
Advertisement