Banyak Kendala, Husein Shahab Bidik Hasil Lebih Baik di Putaran 2 Kejurnas Gokart

Husein Shahab belum berhasil meraih podium karena terkendala dengan sasis dan juga tabrakan pada putaran 1 kejurnas gokart.

oleh Defri Saefullah diperbarui 14 Feb 2022, 21:46 WIB
Husein Shahab memperkuat DBS Treasures Tanada Racing Team (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pembalap DBS Treasures Tanada Racing Team, Husein Shahab belum mendapatkan hasil maksimal saat turun di putaran pertama kejurnas Gokart Eshark Rok Cup yang berlangsung dari Jumat hingga Minggu (13/2/2022). Dia yang turun di kelas senior Rok masih terkendala dengan sasis terbarunya.

Dia awalnya cukup tampil percaya diri dengan sasis Intrepid keluaraan barunya. Tapi, ternyata pada saat melakukan penyetelan masih banyak hal yang harus dicoba.

Dia kesulitan menemukan setelan mesin terbaik sesuai keinginan karena waktu yang terbatas. Ini membuat dia kembali memakai sasis lama pada saat lomba kejurnas gokart hari Minggu.

Saat kualifikasi baru dimulai, tiba-tiba hujan turun sehingga catatan waktunya tak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada sesi heat, ia juga mengalami kendala teknis.

Selain kendala teknis, Husein Sahab juga kena sial karena mantan juara nasional kelas senior non seeded 2021 ini berbenturan dengan pembalap lain saat pre final. Ini membuatnya gagal lolos ke final karena kendaraannya rusak.

"Kecewa sih ada. Tapi saya berjanji terus mempersiapkan fisik dan juga kendaraan dengan lebih baik lagi pada putaraan ke 2 Kejurnas Karting pada Maret nanti," kata Husein seperti rilis yang diterima media.

Manajer DBS Treasures Tanada Racing, Faisal Salim juga mengungkapkan keyakinannya dengan Husein Sahab. Dia yakin Husein bakal lebih baik di seri berikutnya.

 


Protokol Ketat

Husein Shahab bersama kru dan tim DBS Treasure Tanada Racing Team (istimewa)

 

Jalannya putaran pertama kejurnas Gokart Eshark Rok Cup digelar tanpa penonton. Cepatnya penyebaran virus Covid-19 varian omicron membuat lomba harus digelar dengan prokes yang ketat.

Seluruh peserta kejuaraan, mulai dari mekanik, pembalap dan official team harus bisa menunjukkan bukti PCR dengan hasil negatif dan terhubung dengan aplikasi peduli lindungi.

Kejuaraan yang berlangsung tanpa penonton ini melombakan kelas-kelas Mini Rok, Junior Rok, Senior Rok, Shifter dan Shifter khusus Mahasiswa. Ada juga kelas tambahan yaitu Entry level dan Rookie.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya