Liputan6.com, Gresik - Kepala Dinas Kesehatan Gresik Mukhibatul Khusna membenarkan ada warga meninggal akibat Covid-19. Namun, dia tidak bisa memastikan apakah karena varian Omicron karena belum sempat dilakukan tes whole genome sequencing (WGS).
"Kasus meninggal itu merupakan kasus meninggal pertama pada gelombang ketiga ini," katanya, dikutip dari Antara Selasa (15/2/2022).
Advertisement
Mukhibatul mengatakan, pasien bersangkutan memiliki komorbid, namun belum bisa dikatakan terkena varian Omicron.
"Memang Omicron memiliki penularan yang cepat, namun di sisi lain juga memiliki tingkat kesembuhan yang cepat," katanya.
Ia meminta masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan sebab varian apa pun bisa dicegah atau dikurangi risikonya dengan patuh prokes di mana pun dan kapan pun.
Sementara itu, dalam sepekan terakhir kasus Covid-19 di Gresik bertambah tinggi. "Tambahannya memang banyak karena mudah menular, tapi angka kesembuhan juga tinggi karena mudah sembuh. Tapi, perlu diwaspadai dengan jangan abai prokes," katanya.
PPKM Level 2
Dengan tambahan yang terus tinggi dalam sepekan terakhir membuat Kabupaten Gresik mengalami kenaikan satu level dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi level 2 setelah per 8 Februari 2022 terdapat penambahan sebanyak 151 kasus COVID-19.
Sebelumnya, Gresik berstatus PPKM Level 1 sejak September 2021 dan sesuai dengan Imendagri 7 Februari 2022 menyusul dengan peningkatan kasus aktif COVID-19 naik menjadi level 2.
Advertisement