Pabrik Rendang Terbesar di Eropa Segera Berdiri di Bulgaria, Bakal Disertifikasi Halal

Pembangunan pabrik rendang di Bulgaria itu menggandeng produsen lokal.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 15 Feb 2022, 18:44 WIB
Ilustrasi rendang daging sapi giling. (Liputan6.com/IG/resep_makanan_sehat)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar menggembirakan dibagikan Duta Besar RI untuk Bulgaria, Albania, dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta. Ia baru saja mengecek calon areal pabrik rendang yang digadang-gadang menjadi yang terbesar di Eropa.

Lewat unggahan Instagram @iwan.bogananta, ia menjelaskan bahwa pabrik rendang itu akan berlokasi di Botevgrad, kota di barat Bulgaria. Ia pun mengunjungi lokasi yang berjarak sekitar 60 kilometer dari ibu kota Sofia pada 3 Februari 2022.

"Kedatangan kami untuk menindaklanjuti hasil penandatanganan kerja sama antara Bella Ltd dan Wiliam Wongso pada November 2021 lalu," tulisnya, 5 Februari 2022.

Ia memantau langsung fasilitas pabrik yang disiapkan Bella Ltd, selaku mitra lokal, sekaligus untuk membicarakan teknis produksi rendang. Dari total luas area 20 ribu meter persegi, lima ribu meter persegi di antaranya disiapkan untuk alur produksi rendang Indonesia, mulai dari pengolahan sampai pengemasan.

"Dan nantinya akan dilengkapi sertifikasi halal," ia menambahkan.

Bella Ltd merupakan perusahaan makanan terbesar di Bulgaria. Perusahaan itu baru saja mendirikan pabrik yang dibangun khusus untuk memproduksi berbagai macam produk daging.

Nantinya, kata Iwan, Bulgaria menjadi hub perdagangan rendang untuk seluruh pasar Eropa. Ia juga merencanakan akan menjangkau pasar hingga Timur Tengah.

"Konsep yang saya inisiasi bersama tim, merupakan pola investasi dua arah dengan menggandeng investor Bulgaria (Bella Ltd) dan merupakan role model baru untuk pengembangan pasar ekspor produk Indonesia untuk lebih mendekati pasar," dia menjelaskan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Spice Up The World

Dubes RI untuk Bulgaria, Albania, dan Makedonia Utara, Iwan Bogananta, mengunjungi pabrik Bella Ltd. untuk mengecek kesiapan produksi rendang. (dok. Instagram @iwan.bogananta/https://www.instagram.com/p/CZliCKgrDLh/Dinny Mutiah)

Pendirian pabrik rendang di Bulgaria itu merupakan salah satu wujud dukungan terhadap program Spice Up The World. Program itu bertujuan mempopulerkan rempah-rempah Indonesia sebagai salah satu bagian diplomasi Indonesia sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi para pelaku usaha kuliner Tanah Air.

Kerja sama pendirian pabrik rendang itu disepakati secara resmi lewat penandatangan LoI Pengembangan Rendang di Eropa pada 28 November 2021. Indonesia saat itu diwakili oleh pakar kuliner nusantara, William Wongso. Nilai investasinya mencapai tiga juta dolar AS. 

Menurut Iwan, pendirian pabrik tersebut diharapkan bisa membangkitkan kembali perekonomian nasional. Dalam hal ini, ia berharap pabrik rendang itu bisa ikut memajukan ekspor nasional, khususnya bagi pelaku UMKM.

"Harus diakui, pandemi yang telah berlangsung dalam kurun waktu dua tahun terakhir banyak mengubah iklim bisnis, khususnya ekspor yang merosot. Antara lain karena biaya pengiriman yang melonjak sehingga mempengaruhi biaya produksi. Tentu saja ini memberi dampak besar, khususnya kepada para pelaku bisnis UKM," ia menulis.

 


Jadi Andalan

Penandatanganan kesepakatan pendirian pabrik rendang di Bulgaria antara Indonesia yang diwakili William Wongso dan Bella Ltd. (dok. Instagram @iwan.bogananta/https://www.instagram.com/p/CW2kT_9haJa/Dinny Mutiah)

Rendang sejak tahun lalu ditetapkan sebagai produk andalan atau list utama dalam "Indonesia Spice Up The World" atau "Membumbui Dunia". Program tersebut melibatkan lintas kementerian/lembaga untuk mengampanyekan kuliner Indonesia kepada dunia. Melalui program tersebut, beragam bumbu dan kuliner Indonesia akan semakin dikenal dan diminati masyarakat internasional.

"Kontribusi kuliner bagi PDB nasional terbesar di antara subsektor ekonomi kreatif lainnya, yakni sebesar 27,5 miliar USD dengan 2,2 juta tenaga kerja yang terserap. Namun, sayangnya, masakan-masakan Indonesia yang beraneka ragam dan kaya akan cita rasa ini masih kurang dikenal masyarakat global," tulis Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam akun Instagramnya, Senin, 19 April 2021.

Melalui kampanye tersebut, ia berharap bumbu-bumbu dan kuliner Indonesia dapat semakin dikenal dan diminati masyarakat luar negeri. Menindaklanjuti hal itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunjungi salah satu sentra IKM Rendang di Kota Payakumbu, Kamis, 22 April 2021. Terdapat 23 IKM binaan pemkot bergabung dan mendapat pendampingan, mulai dari produksi hingga kemasan.

"Kita gerak cepat dan kita langsung konkret setelah rakor yang dilaksanakan minggu lalu. Kita dorong bersama 'The City of Rendang' agar dapat langsung mengambil tempat di ‘Indonesia Spice Up The world’," kata Menparekraf.


Diplomasi Indonesia via Jalur Kuliner

Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya