Pantau Saham Pilihan Ini Saat IHSG Berpeluang Koreksi

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.696-6.792 pada Selasa, 15 Februari 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Feb 2022, 09:32 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan Selasa (15/2/2022). Sentimen eksternal antara lain ketegangan Rusia-Ukraina dan wall street yang tertekan akan bayangi IHSG.

Dalam riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, setelah menutup gap area 6.731-6.748, IHSG akan mencoba untuk naik dengan proyeksi rentang pergerakan di 6.700-6.875. Pada perdagangan Senin, 14 Februari 2022, IHSG susut 1,19 persen ke level 6.734.

Investor cenderung mewaspadai tekanan dari eksternal terutama ketegangan antara Rusia dan Ukraina dengan tercatat hanya sektor energi yang masih mampu menguat.

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpeluang tertekan pada Selasa pekan ini. William mengatakan, pergerakan IHSG akan diwarnai rilis data ekonomi neraca dagang yang disinyalir masih berada dalam kondisi stabil.

"Sedangkan pergerakan IHSG terlihat masih akan diwarnai oleh potensi tekanan terbatas, minimnya sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG sehingga IHSG belum akan mengalami kenaikan signifikan,” ujar dia.

Ia menambahkan, pasar cenderung bergerak lebih konsolidasi dan IHSG berpeluang tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 6.698-6.876.

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, serangan Rusia ke Ukraina mendekati kenyataan. Amerika Serikat menutup pintu kedutaan besarnya di Ukraina kembali menjadi sentimen negatif bagi wall street sehingga membuat indeks Dow Jones turun dalam tiga hari berturut-turut.

"Jika dikombinasikan dengan kembali jatuhnya EIDO, turunnya harga coal serta kembali naiknya yield obligasi berpotensi menjadi sentimen negatif bagi perdagangan di bursa saham Indonesia,” ujar dia.

Selain itu, dampak dari semakin meningkatnya tensi serangan Rusia ke Ukraina kembali mendorong kenaikan harga komoditas antara lain minyak naik 1,04 persen, emas 0,71 persen, CPO 2,03 persen, nikel 0,74 persen dan timah 1,02 persen. Edwin menuturkan, hal itu akan dorong aksi beli saham komoditas.

Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.696-6.792 pada Selasa pekan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Saham Pilihan

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati, PT NH Korindo Sekuritas Indonesia memilih saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Mitra Bahterasegara Sejati Tbk (MBSS), PT Astra International Tbk (ASII), dan saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).

Sedangkan William memilih saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Selain itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT London Sumatera Tbk (LSIP).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya