Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi berencana menjual lima persen saham Perusahaan Asuransi Jiwa Pemerintah melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). IPO perusahaan asuransi jiwa pemerintah India itu akan menjadi yang terbesar.
Life Insurance Corporation of India (LIC) akan menjual sekitar 316 saham atas kepemilikan penuh, menurut rancangan prospektus yang diajukan ke regulator pasar modal pada Minggu, 13 Februari 2022.
LIC merupakan metrik utama untuk perusahaan asuransi yang menggabungkan nilai saat ini dari keuntungan masa depan dengan nilai bersih aset. Diproyeksikan penawaran umum tesebut mampu mengantongi sekitar 5,4 triliun rupee atau USD 72 miliar (setara Rp 1,03 kuadriliun dengan estimasi kurs Rp 14.334 per dolar AS).
Baca Juga
Advertisement
India berniat menyelesaikan mega IPO ini pada akhir Maret 2022 guna membantu menjembatani defisif anggaran yang kian menganga. Langkah ini acap kali disandingkan dengan megahnya momen Aramco dengan saham raksasa minyak Teluk ini berhasil raup USD 29,4 miliar atau Rp 421,4 triliun. IPO ini juga menguji kedalaman pasar modal India.
Tindakan ini pun bertujuan sebagai evaluasi selera global atas anggapan sebagai mahkota negara. Sementara yang lain turut mempertanyakan otonomi lembaga yang secara konsisten ditekan guna menyelamatkan bank-bank dan perusahaan publik yang tertatih-tatih.
LIC merupakan perusahaan asuransi di India. Dengan 2.000 cabang, diperkuat lebih dari 100.000 karyawan, dan kepemilikan sekitar 286 juta polis. Perusahaan asuransi ini bermarkas di Mumbai bahkan hampir menjangkau setiap sudut negara.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rincian Saham yang Ditawarkan
LIC berusia 65 tahun memiliki aset hampir USD 530 miliar (setara Rp 7,5 kuadriliun) dan 250 juta pemegang polis dan menguasai hampir dua pertiga pasar.
Sebanyak 10 persen saham yang ditawarkan akan dicadangkan untuk pemegang polis, dan 5 persen lagi untuk karyawan. Saham baru tidak akan ditawarkan, mengkonfirmasi rincian yang dilaporkan oleh Bloomberg sebelumnya.
Bankir sekarang akan melakukan sosialisasi untuk merayu investor internasional. Sementara prospektus tidak memberikan target, India perlu mengumpulkan sekitar 600 miliar rupee untuk memenuhi perkiraan anggaran dari penjualan aset.
Operator aplikasi pembayaran digital Paytm saat ini memegang rekor IPO terbesar di negara itu setelah mengumpulkan USD 2,5 miliar atau Ro 35,8 triliun dalam pencatatan November.
Laba LIC naik menjadi 14,4 miliar rupee dalam enam bulan hingga September. Jumlah ini melojak dari keuntungan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni dari 61,4 juta rupee.
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement