Respons Kapolda Riau atas Desakan Pencopotan Kapolres Kampar oleh Warga

Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal menjadikan spanduk berisi desakan Kapolres Kampar dicopot dari jabatan sebagai atensi dan memerintahkan Propam Polda Riau turun.

oleh M Syukur diperbarui 16 Feb 2022, 13:20 WIB
Spanduk berisi desakan Kapolres Kampar dicopot karena dinilai arogan terhadap guru dan kepala desa di Kabupaten Kampar. (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Pekanbaru - Polda Riau langsung merespon sejumlah spanduk dari warga Muhammadiyah yang mendesak agar Kapolres Kampar dicopot dari jabatannya. Hal ini terkait arogansi dan kata-kata kasar Kapolres Kampar Ajun Komisaris Besar Ridho Purba terhadap guru, kepala desa dan warga lainnya di Kampar.

Spanduk itu terpasang di sejumlah titik di Bangkinang, ibu kota Kabupaten Kampar. Spanduk itu mengatasnamakan warga Muhammadiyah Kabupaten Kampar.

 

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto menyatakan Kapolda Riau Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal menjadikan hal tersebut sebagai perhatian.

"Dan telah memerintahkan Kabid Propam untuk mendalami permasalahan," jelas Sunarto, Selasa siang, 15 Februari 2022.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:


Minta Maaf

Sementara itu, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Kampar Almy Zarlis menyebut Kapolda Riau sudah menemui pengurus Muhammadiyah Provinsi Riau.

"Kapolda secara institusi minta maaf, beliau sedang memproses Kapolres di Propam," jelas Almy.

Dalam pertemuan itu, Kapolda Riau meminta warga Muhammadiyah tidak melakukan aksi demonstrasi. "Kami juga tidak demonstrasi, hanya memasang spanduk," kata Almy.

Almy juga meminta warga Muhammadiyah tidak berdemonstrasi karena Kapolda Riau merupakan orang baik dan harus dijaga.

"Intinya guru-guru jangan disinggung, bicarakan baik-baik, kami hanya meminta evaluasi, kemudian diganti," imbuh Almy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya