Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto, menegaskan, warga yang hendak melakukan isolasi terpusat akan diseleksi. Warga yang dengan kemampuan ekonomi rendah bakal diprioritaskan.
Saat rapat bersama Komisi A DPRD DKI Jakarta, Sabdo mengatakan masih ada beberapa warga menggunakan tempat isolasi terpusat yang diketahui merupakan fasilitas isolasi gratis. Akibatnya, beberapa warga tak dapat tertampung di lokasi tersebut.
Advertisement
Kondisi tersebut memicu BPBD menegur kepala suku dinas terkait agar menyeleksi ketat warga yang akan menerima layanan isolasi terpusat secara gratis.
Bagi warga dengan kemampuan ekonomi kuat, akan diarahkan isolasi di hotel berbayar.
"Pasien-pasien yang tingkat ekonominya sangat mampu terkadang mereka memanfaatkan isolasi terpadu yang sebetulnya kita peruntukkan untuk warga kurang mampu," kata Sabdo di Gedung DPRD, Selasa (15/2).
Seleksi Ketat
Dia menambahkan, seleksi ketat warga untuk diisolasi di tempat terpadu perlahan diterapkan seiring dengan peningkatan kasus positif Covid-19 yang didominasi varian Omicron.
Di satu sisi, Sabdo mengatakan lonjakan kasus Omicron tidak lebih parah dibanding lonjakan kasus varian Delta. Kondisi ini dinilai cukup aman atas kapasitas tempat isolaso terpadu yang disediakan Pemprov DKI.
Sabdo menyebut, ada 6 lokasi isolasi terpadu bagi warga Jakarta di antaranya; Graha TMII, Graha Taman Margasatwa Ragunan, dan beberapa rumah susun.
"Jadi kita harapkan keluarga mampu itu agar memanfaatkan hotel-hotel yang berbayar pak, jadi mereka bisa membiayai sendiri memasuki jadi mereka tidak mengganggu porsi untuk orang-orang kecil," harapnya.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement