Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berkomitmen mewujudkan net zero carbon lebih cepat dari target pemerintah.
CEO PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa menuturkan, perseroan juga sudah memiliki sejumlah rencana untuk mewujudkan net zero carbon sebelum 2060.
"Saya challenge kepada tim, bagaimana bisa lebih cepat dari pemerintah. Jadi kalau kita bisa kontribusi lebih cepat, mudah-mudahan bisa memberikan harapan negara kita bisa benar-benar net zero carbon nantinya,” kata Santosa dalam Talk to The CEO, Selasa (15/2/2022).
Adapun sejumlah program yang diusung perseroan, di antaranya terkait pengelolaan penggunaan bakar untuk meminimalkan jejak karbon yang dihasilkan. Kemudian melakukan evaluasi methane capture, hingga reforestasi yang akan melibatkan mitra strategis.
Baca Juga
Advertisement
"Kita lakukan program reforestasi di beberapa lokasi, walaupun kita sudah makin sedikit karena sudah punya daerah konservasi yang cukup luas. Tapi kita akan eksplore apakah dengan Kementerian LHK atau masyarakat sekitar, bagaimana lahan kritis yang tidak prod bisa dijadikan reforestasi," ujar Santosa.
Sayangnya, Santosa belum mengantongi kapan tenggat waktu pasti yang ditargetkan untuk mencapai net zero carbon. Saat ini perseroan masih melakukan perhitungan, utamanya dari sisi biaya dan potensi pergerakan harga sawit.
“Misalnya harga membaik terus, kita bisa spending dengan lebih besar. Sehingga bisa dipercepat,” kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham AALI
Pada penutupan perdagangan Selasa, (15/2/2022), saham AALI naik 5,83 persen ke posisi Rp 10.900 per saham. Saham AALI dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 10.325 per saham.
Saham AALI berada di level tertinggi Rp 11.000 dan terendah Rp 10.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.678 kali dengan volume perdagangan 119.066. Nilai transaksi Rp 127,5 miliar.
Advertisement