Liputan6.com, Gunungkidul - Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terus meningkat, termasuk di wilayah Gunungkidul. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty menuturkan, kemunculan kasus positif baru dipicu kontak erat klaster-klaster Covid-19 yang bermunculan.
"Ya yang jelas kontak sekarang semakin banyak dari klaster keluarga mengembang mana-mana terus kemudian dari klaster sekolah, instansi, jadi berkembanglah sekarang kasusnya," katanya, Selasa (15/2/2022).
Advertisement
Dewi juga mengatakan, dirinya bersyukur kasus-kasus baru bisa ditemukan dengan cepat, itu artinya penanganan bisa dilakukan dengan cepat pula untuk memutus mata rantai.
"Semakin banyak lebih cepat ketahuan itu sebenarnya enggak masalah gitu yang penting prokes kita ketat," ujarnya.
Ia meminta masyarakat untuk tetap disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, selain juga segera melengkapi dosis vaksinasi Covid-19.
Namun, kata Dewi, setelah vaksinasi Covid-19 pun, masyarakat tidak boleh lantas jemawa dan abai terhadap prokes. Sebab vaksin sendiri tidak serta merta dapat melindungi diri dari paparan Covid-19.
"Intinya jangan lengah karena sudah merasa divaksin merasa gagah perkasa, bukan itu ya. Vaksin itu untuk meningkatkan antibodi kita agar kita tertular penyakit itu tidak berat gejalanya," tegasnya.
Disampaikan Dewi, saat ini semua klaster penularan Covid-19 sudah merata di semua kelompok masyarakat. Sehingga memang perlu menjadi perhatian semua masyarakat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Pemkab
Bupati Gunungkidul Sunaryanta juga telah menyiapkan berbagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Saat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bumi Handayani ini naik terus dalam dua minggu terakhir.
"Kita sudah memerintahkan agar rumah sakit yang ada segera bersiap. Harus ada pioritas, seperti pasien yang di rumah itu harus yang bergejala, berat dan kritis. untuk yang gejalanya ringan bisa isoter atau isoman," kata Sunaryanta.
Sunaryanta menginstruksikan perangkat kapanewon dan kalurahan untuk lebih sigap. Hal itu bertujuan agar dapat lebih mengawasi berbagai kegiatan yang berpotensi menyebarkan Covid-19.
Ia tidak ingin kecolongan kegiatan-kegiatan yang kemudian mungkin berpotensi menimbulkan penyebaran baru Covid-19 di masyarakat. Seperti acara atau kegiatan yang dipantau dengan jelas.
“Kegiatannya apa, berapa pesertanya dan bagaimana penerapan prokesnya. Itu harus benar-benar dipastikan dan dicek. Jangan sampai kita kecolongan," tegasnya.
Varian Omicron juga kemudian menjadi perhatian tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul. berdasarkan penelitian yang ada varian baru corona tersebut memiliki penularan lebih cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya.
"Kalau dari beberapa kajian ya penyebarannya cenderung lebih cepat empat kali lipat daripada Delta. Namun, tingkat yang harus dirawat di rumah sakit lebih rendah. Ya tapi kita harus bersiap dan," tuturnya.
Seperti yang diketahui dalam data peningkatan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Gunungkidul, setidaknya pada selasa (15/2/2022) ada 72 orang positif Covid-19 dan 3 orang dinyatakan sembuh dan total dalam perawatan sebanyak 215 orang. Sementara itu, ada 2 orang yang diketahui meninggal dunia pada Selasa (15/2/2022).
Advertisement