Liputan6.com, Gunungkidul - Dalam lima hari terakhir, kasus Covid-19 di Gunungkidul mengalami kenaikan cukup signifikan. Beberapa klaster baru muncul di wilayah, mulai dari klaster keluarga hingga klaster pondok pesantren. Klaster pondok pesantren merupakan penyumbang kasus positif terbanyak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawati mengakui, sejak 11 Februari 2022 yang lalu, kasus Covid-19 di wilayah Gunungkidul mengalami peningkatan. Dalam lima hari terakhir, jumlah penambahannya mencapai puluhan kasus per hari.
Advertisement
Data Dinkes menyebut, kasus Covid-19 per 11 Februari bertambah 24 kasus, 12 Februari bertambah 21 kasus, 13 Februari bertambah 47 kasus, 14 Februari bertambah 33 kasus. Selasa, 15 Februari kemarin menjadi yang tertinggi, yaitu 73 kasus.
"Ini ada kecenderungan bertambah 5 hari terakhir bertambah 198 orang. Dan kita belum bisa memprediksi kapan mencapai puncaknya," kata Dewi, Selasa (15/2/2022).
Secara keseluruhan kasus aktif Covid-19 di Gunungkidul telah mencapai 215 orang. Di mana sejak Covid-19 melanda pertama kali hingga hari ini, sudah ada 18.253 warga Gunungkidul yang terpapar Covid-19. Sebanyak 17.002 orang dinyatakan dinyatakan sembuh dan meninggal 1.034 orang.
Kemarin saja ada 2 orang pasien Covid-19 yang meninggal dunia, asal Kapanewon Ponjong dan Playen. Keduanya diketahui memiliki penyakit penyerta ditambah belum menjalani vaksinasi.
"Mereka belum divaksin jadi daya tahan tubuh kurang," tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih Pilih Isoman di Rumah
Tiga kapanewon di Gunungkidul dengan jumlah pasien Covid-19 terbanyak, antara lain Playen, Wonosari, dan Karangmojo. Playen tercatat 81 kasus, Karangmojo 26 kasus, dan Wonosari sebanyak 34 kasus.
Meski pemda telah menyediakan tempat isolasi terpusat, nyatanya warga yang terpapar Covid-19 lebih memilih menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Kami berharap perangkat pemerintah setempat ikut andil dalam penanganan isoman pasien. Harapannya selain puskesmas, juga dipantau oleh perangkat kalurahan setempat," kata Dewi.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto sebelumnya telah menginstruksikan agar selter isolasi pasien Covid-19 di setiap kapanewon telah disiapkan. Setidaknya ada 22 lokasi selter yang menyebar di seluruh dunia. Pemkab juga berencana untuk mengaktifkan kembali isoter di Petir, Rongkop dan Wisma Wanagama, Playen.
"Termasuk gedung Puskesmas Ponjong II di Kalurahan Bedoyo. Soal Puskesmas Ponjong II sebagai isoter baru sebatas diskusi," kata Heri.
Advertisement