IHSG Kembali Menghijau, Investor Asing Beli Saham ASII hingga BBRI

Pada pembukaan perdagangan, Rabu (16/2/2022), IHSG naik 14 poin ke posisi 6.821,92.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Feb 2022, 09:39 WIB
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan awal sesi Rabu (16/2/2022). Penguatan IHSG didukung bursa saham global yang positif dan aksi beli investor asing.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 14 poin ke posisi 6.821,92. Indeks LQ45 menanjak 0,24 persen ke posisi 977,7. Seluruh indeks acuan kompak menguat. Sebanyak 262 saham menguat sehingga angkat IHSG.

129 saham melemah dan 192 saham diam di tempat. IHSG berada di level tertinggi 6.842,04 dan terendah 6.821,15.

Total frekuensi perdagangan 162.777 kali dengan volume perdagangan 2,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 393,60 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.140.

Sebagian besar sektor saham menguat. Indeks sektor saham IDXsiklikal menanjak 0,88 persen, dan catat penguatan terbesar. Indeks sektor saham IDXinfrastruktur menguat 1,26 persen dan indeks sektor saham IDXbasic mendaki 0,79 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham IPPE melonjak 18,69 persen

-Saham BAUT melonjak 17,02 persen

-Saham NETV melonjak 11,45 persen

-Saham SUPR melonkak 11,30 persen

-Saham IMJS melonjak 10 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham KONI melemah 6,98 persen

-Saham DIVA melemah 6,92 persen

-Saham FUJI melemah 6,92 persen

-Saham FORU melemah 6,83 persen

-Saham FITT melemah 6,54 persen


Aksi Investor Asing

Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham ASII senilai Rp 20,4 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 10,5 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 10,1 miliar

-Saham AALI senilai Rp 7,7 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 7,1 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BMRI senilai Rp 12,6 miliar

-Saham EMTK senilai Rp 1,6 miliar

-Saham TINS senilai Rp 1,5 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 1,2 miliar


Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Singapura melemah 0,10 persen. Selain itu, indeks Hang Seng menguat 1,41 persen, indeks Korea Selatan Kospi mendaki 1,7 persen, indeks Jepang Nikkei melonjak 2,06 persen, indeks Shanghai naik 0,65 persen, dan indeks Taiwan menguat 1,18 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG menguat ke posisi 6.807 pada perdagangan Selasa, 15 Februari 2022. Hal ini seiring saham kapitalisasi pasar besar memimpin kenaikan.

Di sisi lain, saham ARTO melemah. Selain itu, saham emiten perkebunan memperpanjang kenaikan karena harga CPO melonjak ke level tertinggi di tengah harapan ekspor Malaysia ke pembeli utama India akan naik seiring memotong retribusi impor.

Dari sisi data ekonomi, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD 930 juta di atas harapan ekonom USD 199 juta mengingat larangan ekspor batu bara yang berlangsung hampir sebulan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya