Liputan6.com, Jakarta - BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID (Mining Industry Indonesia) dan anak usahanya, PT Inalum Operating (Persero) berencana melakukan initial public offering (IPO).
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso menjelaskan, IPO dua perseroan saat ini masih dalam kajian. Untuk Inalum Operating, perusahaan harus sudah berdiri sendiri sebelum melantai di bursa.
"IPO masih kami kaji, IPO dari Inalum Operating kami akan tempuh setelah proses split off dari MIND ID," ungkap Hendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (16/2/2022).
Baca Juga
Advertisement
MIND ID dan Inalum Operating memang masuk dalam daftar BUMN yang direncanakan untuk IPO hingga 2023. Sementara untuk anak usaha yang lain belum ada rencana untuk terdaftar di bursa.
"Untuk rencana IPO MIND ID sendiri kami sedang lakukan kajian ulang mengenai pro dan cons, benefit dan lain-lain. Itu akan kami laksanakan dalam waktu dekat,” kata dia.
MIND ID melakukan terobosan-terobosan cepat pada awal 2022. Terobosan tersebut antara lain, melakukan MoU dengan PLN untuk memasok listrik di smelter feronikel milik ANTAM. Dalam perjanjian itu, PLN siap memasok listrik 75 MW hingga 30 tahun ke depan.
Selain itu, MIND ID juga melakukan MoU dengan Pupuk Indonesia Holding Company untuk penyediaan Potash serta melakukan groundbreaking DME dan IAA (Inalum) pada awal tahun ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dua BUMN Bakal IPO pada 2022
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyiapkan dua penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 2022. Dua IPO tersebut antara lain PT Pertamina Geothermal Energy dan PT ASDP Indonesia Ferry.
PT Pertamina Geothermal Energy akan IPO pada kuartal II 2022. IPO cucu Pertamina tersebut untuk mendukung transisi menuju green energy.
"Untuk 2022, kita akan go public Pertamina Geothermal Energy, kita tahu dorongan dunia kepada green energy, green economy,” tutur Menteri BUMN Erick Thohir dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, ditulis Minggu, 5 Desember 2021.
Erick mencontohkan Eropa yang sudah memutuskan banyak komoditas yang tak bisa masuk ke wilayahnya. Mulai dari kelapa sawit, daging, dan komoditas lainnya jika tak memanfaatkan energi hijau.
“Bukan berarti kita takut kepada Eropa, tapi kita juga punya pasar mandiri, terbukti kita ditekan di kelapa sawit, tapi kita bisa lakukan B30, ini kita bisa mandiri,” ujar dia.
Erick mengatakan, hal tersebut sebagai bukti pasar yang dipunya Indonesia adalah pasar yang kuat.
Dia menuturkan, tetap mengikuti alur perkembangan globalisasi, tetapi bukan dalam arti membuka sumber daya alam tanah air untuk pertumbuhan negara lain.
“Untuk Pertamina Geothermal Energy ini, alternatifnya kita jadi bagian dari green electric, eco lifestar untuk listrik. Nah ini kita akan IPO-kan ke arah sini, rencana juga bagian dari 15 GW yang PLN harus transformasi dari fosil ke green energy,” kata dia.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Advertisement