Kasus Covid-19 di Kota Batu Melonjak, Sudah Jadi Transmisi Lokal

Temuan kasus baru Covid-19 di Kota Batu didominasi dari kontak erat pasien positif.

oleh Zainul Arifin diperbarui 17 Feb 2022, 07:22 WIB
Landmark Kota Wisata Batu (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Batu - Jumlah kasus Covid-19 Kota Batu terus meningkat tajam dalam sepekan terakhir. Kasus baru didominasi dari kontak erat pasien positif atau penularan penyakit telah menjadi transmisi lokal.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Batu, sampai dengan Rabu, 16 Februari 2022 petang tercatat kasus aktif ada sebanyak 474 kasus. Penambahan kasus baru tiap harinya didominasi penularan dari kontak erat pasien sendiri.

“Penambahan jumlah kasus baru sebagian besar berasal dari kontak erat pasien konfirm,” kata juru bicara Satgas Covid-19 Kota Batu, Ony Ardianto, Rabu, 16 Februari 2022.

Menurutnya, tingginya penambahan kasus baru itu salah satunya disebabkan infeksi virus varian omricon yang dikenal lebih cepat penularannya. Masyarakat pun diimbau patuh protokol kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran penyakit.

“Tingginya penambahan jumlah kasus positif dari kontak erat salah satunya disebabkan karena varian omicron lebih tinggi tingkat penularannya,” ucap Ony.

Dari total 474 kasus aktif itu, sebanyak 91 pasien kini dirawat di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19. Lalu sebanyak 108 pasien dirawat di isolasi terpadu (isoter) dan 275 pasien menjalani isolasi mandiri (isoman).

Berdasarkan data tersebut, tingkat bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan sudah mencapai 50,35 persen. Sedangkan BOR untuk isoter telah mencapai 41,53 persen. Tingginya peningkatan Covid-19 di Kota Batu membuat kota ini masuk status PPKM level 3.

2 dari 2 halaman

Cakupan Vaksinasi

Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang peserta vaksinasi massal di Stadion Gajayana, Kota Malang pada Sabtu, 7 Agustus 2021 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Sementara itu untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Batu sampai dengan 15 Februari 2022 sudah lumayan tinggi. Suntikan dosis pertama sudah menembus 110,89 persen, dosis kedua mencapai 96,81 persen. Sedangkan pemberian booster atau dosis ketiga baru 2,75 persen.

Sedangkan cakupan vaksinasi untuk lansia dosis pertama telah 74,20 persen, dosis kedua baru mencapai 58,35 persen. Sementara vaksinasi untuk anak – anak untuk dosis pertama telah 97,12 persen dan dosis kedua 79,22% persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya